Trigonometri pada Segiempat
1. Trigonometri pada Jajargenjang
A. Luas Jajargenjang
Perhatikan gambar berikut:
Diberikan jajargenjang ABCD dengan titik E pada sisi AB dan titik F pada sisi CD sedemikian hingga DE ⊥ AB dan BF ⊥ CD, yang berarti ∠AED dan ∠CFB keduanya siku-siku.
Misal suatu jajar genjang diketahui alas dan tingginya, luas jajargenjang adalah:
L = alas × tinggi
pada gambar yang diberikan, L = |AB| × |DE|
Perhatikan segitiga ADE
|DE| = |AD|.sin(∠EAD) = |AD|.sin(∠BAD)
∴ L = |AB|.|AD|.sin(∠BAD)
B. Diagonal Jajargenjang
Menurut aturan kosinus, berlaku:
|AC|² = |AB|² + |BC|² – 2.|AB|.|BC|.cos(∠ABC)
|BD|² = |AB|² + |AD|² – 2.|AB|.|AD|.cos(∠BAD)
|BD|² = |AB|² + |BC|² + 2.|AB|.|BC|.cos(∠ABC)
C. Sudut Dalam
|AC|.cos(∠BAC) + |BC|.cos(∠ABC) = |AB|
secara analog, berlaku juga:
|AB|.cos(∠ABC) + |AC|.cos(∠ACB) = |BC|
2. Trigonometri pada Belah Ketupat
A. Luas Belah Ketupat
Perhatikan gambar berikut:
Diberikan belah ketupat ABCD. Kedua diagonalnya adalah AC dan BD. Luas belah ketupat adalah:
L = ½ × |AC| × |BD|
Ingat kembali bahwa belah ketupat merupakan subset dari jajargenjang, sehingga:
L = |AB|.|AD|.sin(∠BAD)
L = s².sin(∠BAD)
B. Diagonal Belah Ketupat
Menurut aturan kosinus, berlaku:
|AC|² = |AB|² + |BC|² – 2.|AB|.|BC|.cos(∠ABC)
|BD|² = |AB|² + |BC|² + 2.|AB|.|BC|.cos(∠ABC)
bisa juga dituliskan:
|AC|² = 2s² – 2.s².cos(∠ABC) = 2.s².[1 – cos(∠ABC)]
|BD|² = 2s² + 2.s².cos(∠ABC) = 2.s².[1 + cos(∠ABC)]
3. Trigonometri pada Layang-Layang
A. Luas Layang-Layang
Perhatikan gambar berikut:
Pada gambar ini AC dan BD merupakan diagonal layang-layang, sehingga luasnya ½ × AC × BD.
Pada gambar yang diberikan, diagonal AC membagi layang-layang menjadi 2 segitiga yang kongruen, yaitu ABC dan ADC, sehingga luasnya dapat ditentukan menggunakan trigonometri.
L = 2 × ½ × |AB| × |BC| × sin(∠ABC)
L = |AB| × |BC| × sin(∠ABC)
B. Diagonal Layang-Layang
Menurut aturan kosinus, berlaku:
|AC|² = |AB|² + |BC|² – 2.|AB|.|BC|.cos(∠ABC)
4. Trigonometri pada Trapesium
A. Luas Trapesium
Perhatikan gambar berikut:
Diberikan trapesium ABCD dengan AB sejajar DC. Titik E dan F pada sisi AB sehingga DE dan CF tegak lurus AB. Rumus untuk luasnya adalah:
L = ½ × (|AB| + |CD|) × |DE|
Perhatikan segitiga ADE
|DE| = |AD| × sin(∠BAD) = |BC| × sin(∠ABC)
Sehingga
L = ½ × (|AB| + |CD|) × |AD| × sin(∠BAD)
L = ½ × (|AB| + |CD|) × |BC| × sin(∠ABC)
B. Diagonal Trapesium
Menurut aturan kosinus berlaku:
|AC|² = |AB|² + |BC|² – 2.|AB|.|BC|.cos(∠ABC)
|BD|² = |AB|² + |AD|² – 2.|AB|.|AD|.cos(∠BAD)
Perhatikan segitiga AOB dan COD, keduanya sebangun. Dari kesebangunannya berlaku perbandingan
|CD|/|AB| = |CO|/|AO| = |DO|/|BO|
C. Sudut Dalam
|AC|.cos(∠BAC) + |BC|.cos(∠ABC) = |AB|
secara analog, berlaku juga:
|AB|.cos(∠ABC) + |AC|.cos(∠ACB) = |BC|
5. Segiempat Secara Umum
A. Luas Segiempat Umum
Perhatikan gambar berikut:
Diberikan segiempat ABCD dengan titik O merupakan perpotongan dari diagonal AC dan BD. Segiempat ini terbagi menjadi 4 segitiga, yaitu AOB, BOC, COD, dan AOD. Untuk menentukan luasnya, kita dapat menghitung luas masing-masing lalu dijumlahkan. Perhatikan:
[AOB] = ½ × |AO| × |BO| × sin(∠AOB)
[BOC] = ½ × |BO| × |CO| × sin(∠BOC)
[COD] = ½ × |CO| × |DO| × sin(∠COD)
[AOD] = ½ × |AO| × |DO| × sin(∠AOD)
Perhatikan bahwa ∠AOB = ∠COD karena bertolak belakang ...(i)
Perhatikan bahwa ∠AOD = ∠BOC karena bertolak belakang ...(ii)
Perhatikan bahwa sin(∠AOB) = sin(∠BOC) karena bersuplemen ...(iii)
Dari (i), (ii), dan (iii) diperoleh sin(∠AOB) = sin(∠BOC) = sin(∠COD) = sin(∠AOD)
sehingga:
[ABCD] = [AOB] + [BOC] + [COD] + [AOD]
= ½ × sin(∠AOB) × (|AO| + |CO|) × (|BO| + |DO|)
= ½ × sin(∠AOB) × |AC| × |BD|
Jadi, luas segiempat secara umum adalah setengah hasil kali kedua diagonalnya dikalikan sinus sudut antara kedua diagonal.
B. Segiempat Talibusur
Misal suatu segiempat talibusur dengan sisi-sisinya a, b, c, d dan kedua diagonalnya e, f, ingat kembali teorema Ptolomeus:
ef = ac + bd
sehingga dapat dirumuskan luasnya:
L = ½.e.f.sin(φ) = ½.(ac + bd).sin(φ), dengan φ sudut antara e dan f
ingat kembali rumus Brahmagupta:
dengan s setengah keliling.
Kita dapat mencari sinus sudut antara kedua diagonalnya:
sin(A) + sin(B) + sin(C) + sin(D) = sin(A) + sin(B) + sin(C) + sin[360° − (A + B + C)]
= sin(A) + sin(B) + sin(C) − sin(A + B + C)
Komentar
Posting Komentar