Diketahui suatu kerucut tegak dengan setengah sudut pusat α dan titik puncak P. Apabila kerucut tersebut diiris dengan bidang W tanpa melalui P dan membentuk sudut β terhadap sumbu kerucut maka irisannya berbentuk suatu kurva, yang disebut irisan kerucut. Bentuk irisan kerucut tergantung besar sudut β. Apabila:
(1) β tegak lurus dengan sumbu kerucut, maka irisannya berupa lingkaran
(2) β > α, maka irisannya berupa elips
(3) β = α, maka irisannya berupa parabola
(4) 0 ≤ β < α, maka irisannya berupa hiperbola
Irisan kerucut juga dapat didefinisikan sebagai himpunan semua titik yang perbandingan jaraknya ke suatu titik tertentu (titik fokus) dan ke suatu garis tertentu (garis arah) tetap. Titik fokus dinyatakan dengan F, garis arah dinyatakan dengan d, dan perbandingan yang tetap disebut eksentrisitas yang ditulis ε. Berdasarkan eksentrisitasnya, irisan kerucut berbentuk:
(a) Kelas lingkaran, ε = 0
(b) Kelas elips, 0 < ε < 1
(c) Kelas parabola, ε = 1
(d) Kelas hiperbola, ε > 1
Diambil fokus F berhimpit dengan O, dan garis arah d dengan persamaan x + p = 0, dengan p > 0
Jika P(x, y) sebarang titik pada irisan kerucut maka perbandingan jarak P ke F dan P ke d adalah ε, ditulis ε = |PF| / |Pd|. Jika dikuadratkan kedua ruas menjadi
ε2
= (x2 + y2) / (x + p)2
ε2.(x + p)2 = (x2 + y2)
ε2x2
+ ε2p2 + 2ε2px = x2 + y2,
kurangi masing-masing ruas dengan ε2x2
ε2p2 + 2ε2px = x2 + y2 - ε2x2, faktorkan
(1 - ε2)x2 + y2 = 2ε2px + ε2p2
(i) Untuk ε = 1 diperoleh parabola
y2 = 2px + p2 = 2p.(x + p/2)
Jika diambil substitusi x* = x + p/2 maka persamaan parabola menjadi y2 = 2px*. Titik fokus dari persamaan ini adalah F(p/2, 0), garis arah d: x + p/2 = 0, titik puncak O(0,0), sumbu simetri sumbu x.
(ii) Untuk ε ≠ 1 diperoleh persamaan:
Ambil substitusi x** = x - (ε
2p
2) / (1 - ε
2) diperoleh:
(a) Untuk 0 ≤ ε < 1 diambil c2
= (ε2p2) / (1 - ε2) dan a2 = (ε2p2)
/ (1 - ε2)2, maka diperoleh:
(x**)2/a2
+ y2/b2 = 1
Karena (ε2p2) / (1 - ε2) = (1 - ε2).a2 = b2, dan ε = c/a, maka c2 + b2 = a2. Secara umum, persamaan elips dengan pusat O(0, 0), sumbu simetri sumbu x dan sumbu y, fokus F(±c, 0), garis arah d: x = ±a/c diberikan oleh x2/a2 + y2/b2 = 1
Sedangkan untuk ε = 0 (lingkaran) mempunyai persamaan x2 + y2 = a2. Ini adalah persamaan lingkaran dengan pusat O dan berjari-jari a. Jadi, titik fokus dan titik pusat lingkaran ini adalah O.
(b) Untuk ε > 1 diambil a2 = (ε2p2) / (1 - ε2)2, c2 = (ε2p2) / (1 - ε2), (1 - ε2).a2 = b2, maka diperoleh:
a2 + b2 = c2 dan ε = c/a, diperoleh:
(x**)2/a2 - y2/b2 = 1. Jadi, persamaan hiperbola dengan pusat O(0, 0), sumbu simetris sumbu x dan sumbu y, titik fokus F(±c, 0), dan garis arah d: x = ±a/c diberikan oleh x2/a2 - y2/b2 = 1
Komentar
Posting Komentar