Berita Acara KSM 2018 (My Events)

KSM (Kompetisi Sains Madrasah) adalah kompetisi sains tahunan yang diikuti oleh siswa-siswi madrasah dari berbagai tingkatan (MI, MTs, MA). Kompetensi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam berpikir kritis dan analitis serta meningkatkan minat siswa madrasah dalam belajar sains. Untuk tingkatan MI, mapel yang diujikan adalah Matematika dan IPA. Untuk tingkatan MTs, mapel yang diujikan adalah Matematika, IPA, dan IPS. Untuk tingkatan MA, mapel yang diujikan adalah Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, dan Geografi. KSM merupakan salah satu inisiatif Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di institusi pendidikan dan mencetak generasi muda yang unggul di bidang sains.

A. KSM 2018 Tingkat Kabupaten
Pada tahun 2018, KSM tingkat kabupaten diadakan pada 12 Mei 2018. Peserta dengan prestasi terbaik di kabupaten berhak maju ke tingkat provinsi untuk bersaing dengan peserta dari kota dan kabupaten lainnya. Kabupaten Sragen mengadakan KSM 2018 untuk tingkatan MA di MAN 1 Sragen. Pada KSM 2018 Kabupaten Sragen, MA Ibnu Abbas Sragen memenangkan 4 posisi juara, yaitu:
1. Juara III Matematika, oleh Ismail Abdurrohim
2. Juara I Biologi, oleh Naufal Abizar
3. Juara II Fisika, oleh Muadz
4. Juara II Kimia, oleh Muhammad Iqbal
Foto piala MA Ibnu Abbas Sragen:
Sertifikat Muadz:

B. KSM 2018 Tingkat Provinsi
Pada tahun 2018, KSM tingkat provinsi diadakan pada tanggal 25 Juli 2018. Setiap kabupaten mengirimkan 2 delegasinya untuk KSM tingkat provinsi, sehingga yang dikirim adalah Juara I dan II. Pada tahun 2018, peserta KSM tingkat kabupaten yang mendapatkan juara III tidak dikirim ke tingkat provinsi. Sehingga MA Ibnu Abbas Sragen mengirimkan 3 delegasi yaitu Naufal Abizar, Muadz, dan Muhammad Iqbal, adapun Ismail Abdurrohim tidak dikirim ke tingkat provinsi.
Pada KSM 2018 Tingkat Provinsi, hampir saja Muadz mendapatkan juara III yang mana mendapatkan skor yang sama dengan juara III. Hanya saja dikarenakan waktu submit (pengiriman jawaban) peserta lain tersebut lebih cepat, maka dialah yang diprioritaskan, sehingga Muadz menjadi juara harapan I (sebutan lain untuk peserta dengan peringkat IV) sehingga tidak lolos ke tingkat nasional.

Komentar

Postingan Populer