Barisan dan Deret Fibonacci

Leonardo da Pisa atau Leonardo Pisano (1170 – 1250), juga dikenal sebagai Fibonacci, adalah seorang matematikawan Italia yang dikenal sebagai penemu bilangan Fibonacci.

1. Barisan Fibonacci dan Rumus Rekursif
Barisan Fibonacci dimulai dari 0 sebagai suku ke-0 dan 1 sebagai suku pertama, dan setiap sukunya sama dengan penjumlahan dua suku sebelumnya. Suku ke-n dari barisan ini disimbolkan Fₙ.
F(0) = 0, F(1) = 1
F(2) = F(0) + F(1) = 1
F(3) = F(1) + F(2) = 1 + 1 = 2
F(4) = F(2) + F(3) = 1 + 2 = 3, dan seterusnya, berikut beberapa suku dari barisan Fibonacci:
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, ...

2. Aproksimasi Barisan Geometri dan Golden Ratio
Perhatikan tabel rasio berikut:

Fn

Fn+1

Rasio

2

3

1,5

3

5

1,666667

5

8

1,6

8

13

1,625

144

233

1,618056

233

377

1,618026

377

610

1,618037

610

987

1,618033

987

1597

1,618034

1597

2584

1,618034

Semakin membesar nilai n, rasio antarsuku semakin mendekati nilai tertentu, misalkan r. Untuk nilai n yang sangat besar, kita dapat mengaproksimasi:
Fn = Fn-1 + Fn-2, bagi masing-masing ruas dengan Fn-2 
Fn/Fn-2  = Fn-1/Fn-2  + 1
r² ≈ r + 1
r² − r − 1 ≈ 0, selesaikan persamaan kuadrat ini
akan tetapi barisan Fibonacci selalu bernilai positif untuk setiap n positif, sehingga dipilihlah nilai r yang positif. Dengan melimitkan nilai n menuju tak hingga, akan diperoleh rasio ini:
Rasio ini disebut sebagai "Golden Ratio" atau "Rasio Emas" yang dilambangkan dengan φ.
Jadi, semakin besar nilai n, barisan Fibonacci akan semakin mendekati barisan geometri dengan rasionya adalah φ, yang disebut sebagai Golden Ratio.

3. Rumus Non-Rekursif Suku ke-n untuk Barisan Fibonacci
Ingat kembali bahwa persamaan kuadrat untuk menentukan rasio:
r² − r − 1 = 0
memiliki dua solusi, dengan satu solusi bernilai positif dan satu solusi bernilai negatif.
Kita simbolkan solusi positif dari r² − r − 1 = 0 dengan φ dan kita simbolkan solusi negatif dengan ψ, sehingga dapat dituliskan:
Untuk melihat hubungan antara barisan dan konstanta-konstanta ini, perhatikan bahwa φ dan ψ keduanya merupakan solusi dari persamaan x² = x + 1, dan dengan demikian x² − x − 1 = 0. Oleh karena itu, pangkat-pangkat dari φ dan ψ memenuhi rekursi Fibonacci. Dengan kata lain,
φⁿ = φⁿ⁻¹ + φⁿ⁻²
ψⁿ = ψⁿ⁻¹ + ψⁿ⁻²
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa untuk setiap nilai a dan b, barisan yang didefinisikan oleh
Uₙ = aφⁿ + bψⁿ
memenuhi rekursi yang sama, yaitu
Uₙ = aφⁿ + bψⁿ 
= a(φⁿ⁻¹ + φⁿ⁻²) + b(ψⁿ⁻¹ + ψⁿ⁻²) 
= aφⁿ⁻¹ + bψⁿ⁻¹ + aφⁿ⁻² + bψⁿ⁻² 
= Uₙ₋₁ + Uₙ₋₂.
Kasus khusus untuk barisan Fibonacci dimana F₀ = 0 dan F₁ = 1:
Fₙ = Aφⁿ + Bψⁿ
di mana A dan B adalah konstanta yang ditentukan dari kondisi awal.
F₀ = 0, sehingga Aφ⁰ + Bψ⁰ = 0 ↔ A + B = 0 ↔ B = −A ...(i)
F₁ = 1, sehingga Aφ¹ + Bψ¹ = 1 ↔ Aφ + Bψ = 1 ...(ii)
Masukkan (i) ke (ii)
Aφ − Aψ = 1 ↔ A(φ − ψ) = 1 ↔ A√5 = 1 ↔ A = 1/(√5), masukkan ke (i)
B = −1/(√5), masukkan ke rumus Fₙ
Fₙ = (φⁿ − ψⁿ)/(√5)

4. Deret Fibonacci
1 + 1 + 2 + 3 + 5 + 8 + ... + Fₙ = Fn+2 − 1
Bukti:
• Langkah Basis
Tunjukkan bahwa p(n) benar untuk n = 1
p(1): 1 = F1 = F3 − 1 = 2 − 1 = 1, jelas benar
• Langkah Induksi
Asumsikan bahwa p(n) benar untuk n = k
p(k): 1 + 1 + 2 + 3 + 5 + 8 + ... + Fk = Fk+2 − 1
Akan ditunjukkan bahwa p(n) benar untuk n = k + 1
p(k + 1): 1 + 1 + 2 + 3 + 5 + 8 + ... + Fk + Fk+1 = Fk+2 + Fk+1 − 1
= Fk+3 − 1, berarti p(n) benar untuk n = k + 1
• Langkah Konklusi
Karena telah ditunjukkan bahwa p(n) benar untuk n = 1, dan telah diasumsikan bahwa p(n) benar untuk n = k, sehingga dapat ditunjukkan bahwa p(n) benar untuk n = k + 1. Oleh karena itu, p(n) benar untuk setiap n bilangan asli.
Jadi, rumus deret Fibonacci adalah:
1 + 1 + 2 + 3 + 5 + 8 + ... + Fₙ = Fn+2 − 1

5. Barisan Fibonacci Umum
Ingat kembali:
φⁿ = φⁿ⁻¹ + φⁿ⁻²
ψⁿ = ψⁿ⁻¹ + ψⁿ⁻²
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa untuk setiap nilai a dan b, barisan yang didefinisikan oleh
Uₙ = aφⁿ + bψⁿ
memenuhi rekursi yang sama, yaitu
Uₙ = aφⁿ + bψⁿ 
= a(φⁿ⁻¹ + φⁿ⁻²) + b(ψⁿ⁻¹ + ψⁿ⁻²) 
= aφⁿ⁻¹ + bψⁿ⁻¹ + aφⁿ⁻² + bψⁿ⁻² 
= Uₙ₋₁ + Uₙ₋₂.
Misal suku pertama adalah u dan suku kedua adalah v
U1 = 1u + 0v
U2 = 0u + 1v
U3 = 1u + 1v
U4 = 1u + 2v
U5 = 2u + 3v
U6 = 3u + 5v
...
Un = u.Fn-2 + v.Fn-1 = U1.Fn-2 + U2.Fn-1 
Jadi, bentuk rekursif untuk barisan Fibonacci umum adalah
Un = U1.Fn-2 + U2.Fn-1 
contoh:
Suatu barisan Fibonacci umum dengan suku pertama adalah 4 dan suku kedua adalah 5, tentukan suku ke-15.
U15 = U1.F13 + U2.F14 = 4.233 + 5.377 = 2817
Contoh yang cukup terkenal untuk barisan Fibonacci umum adalah barisan Lukas, dimana suku ke-0 adalah 2 dan suku ke-1 adalah 1, semakin besar nilai n, suku ke-n akan semakin mendekati perpangkatan dari golden ratio.

n

Un

φn

0

2

1

1

1

1,618033989

2

3

2,618033989

3

4

4,236067977

4

7

6,854101966

5

11

11,09016994

10

123

122,9918694

15

1364

1364,000733

20

15127

15126,99993

Barisan Lukas ini semakin besar n, suku ke-n akan semakin mendekati φⁿ.

6. Deret Fibonacci Umum
Ingat kembali bahwa bentuk rekursif suku ke-n barisan Fibonacci umum:
Un = U1.Fn-2 + U2.Fn-1 
Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un 
misal U1 = u dan U2 = v
Sn = u + v + (u + v) + ... + u.Fn-2 + v.Fn-1 
Sn = u(1 + 0 + F1 + F2 + ... + Fn-2) + v(0 + F1 + F2 + ... + Fn-1)
ingat kembali deret Fibonacci bahwa F1 + F2 + ... + Fₙ = Fn+2 − 1, sehingga
Sn = u(1 + Fn − 1) + v(Fn+1 − 1)
Sn = u.Fn + v(Fn+1 − 1)
Sn = U1.Fn + U2.(Fn+1 − 1)
Contoh:
Suatu barisan Fibonacci umum dengan suku pertama adalah 1 dan suku kedua adalah 4, tentukan jumlah 10 suku pertama.
S10 = 1.F10 + 4.(F11 − 1) = 1.55 + 4.(89 − 1) = 407.

Sedikit cerita dari Minfor untuk Sixtyfourians. Pada tahun 2014 pernah seseorang meminta Minfor untuk menentukan suku pertama dan suku kedua dari sebuah barisan Fibonacci umum, lalu orang itu melakukan pola rekursif sebagaimana barisan Fibonacci sampai suku ke-10. Uniknya, jumlah suku pertama sampai suku ke-10 bisa ditentukan dengan cepat. Minfor pun heran, bagaimana bisa secepat itu.
Minfor mencoba memecahkan rahasia dibalik itu, dan ternyata:
U7 = U1.F7-2 + U2.F7-1 = 5U1 + 8U2 
S10 = U1.F10 + U2.(F11 − 1) = 55U1 + 88U2 
perhatikan bahwa 11.U7 = 11.(5U1 + 8U2) = 55U1 + 88U2 = S10 
ternyata jumlah 10 suku pertama sama dengan 11 kali suku ke-7.
Jadi, S10 = 11.U7 
Minfor berhasil memecahkan ini di tahun 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

2024: Aritmatika Jilid XII

2025: ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)