Keterbagian Bilangan Bulat
1. Definisi
Bilangan bulat a membagi habis bilangan bulat b, dengan a ≠ 0 (ditulis a | b) bila dan hanya bila ∃k ∈ Z sehingga b = ak.
Jika a tidak membagi habis b maka dituliskan a ∤ b
Contoh: 6 | 24 karena terdapat bilangan bulat k sehingga 6k = 24, yaitu k = 4.
3 ∤ 17 karena tidak ada bilangan bulat k sehingga 3k = 17
Dalam hal ini,
a = faktor dari b atau pembagi b
b = kelipatan a
k = hasil bagi b oleh a atau faktor b komplemen a.
a | b, disebut sebagai:
a membagi habis b
b terbagi habis oleh a
a adalah faktor dari b
a adalah pembagi b
b adalah kelipatan dari a
2. Pembagian Bersisa
A. Algoritma Pembagian
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dengan a > 0, maka ada dengan tunggal pasangan bilangan bulat q dan r yang memenuhi
b = qa + r, dengan 0 ≤ r < a
Bilangan bulat q dan r berturut turut disebut sebagai hasil bagi dan sisa bagi.
B. Pembagian Bersisa
a ∤ b dapat pula dituliskan bahwa b = a.q + r dengan 0 < r < a
q = hasil bagi
r = sisa pembagian a terhadap b.
dalam hal ini, ⌊b/a⌋ = q.
3. Sifat Refleksif
"a | a"
Hal ini karena ∃k ∈ Z ∋ a = ak, yaitu k = 1. ∎
4. Sifat Semi-Antisimetrik
Jika a | b dan b | a maka a = ± b
Bukti:
a | b berarti ∃k ∈ Z ∋ b = ak (i)
b | a berarti ∃m ∈ Z ∋ a = bm (ii)
Masukkan (i) ke (ii)
a = ak.m, bagi masing-masing ruas dengan a (hal ini dibolehkan karena masing-masing ruas habis dibagi oleh a).
1 = km
Bilangan bulat yang memenuhi km = 1 hanyalah k = m = ±1, masukkan ke (ii)
Untuk m = 1 → a = b
Untuk m = −1 → a = −b
∴ (a | b ∧ b | a) → (a = b ∨ a = −b) ∎
5. Sifat Transitif
Jika a | b dan b | c maka a | c
Bukti:
a | b berarti ∃k ∈ Z ∋ b = ak (i)
b | c berarti ∃m ∈ Z ∋ c = bm (ii)
Masukkan (i) ke (ii)
c = a.(km)
Ingat bahwa operasi perkalian bilangan bulat bersifat tertutup, sehingga jika k ∈ Z dan m ∈ Z maka km ∈ Z. Ini berarti a | c. ∎
6. Sifat Pengalian Kanan
Untuk setiap a, b, m ∈ Z berlaku:
Jika a | b maka a | mb
Bukti:
a | b berarti ∃k ∈ Z ∋ b = ak, kalikan masing-masing ruas dengan m
mb = a(km)
Ingat bahwa operasi perkalian bilangan bulat bersifat tertutup, sehingga jika k ∈ Z dan m ∈ Z maka km ∈ Z. Ini berarti a | mb. ∎
Catatan: Pernyataan ini tidak berlaku kebalikan.
7. Sifat Linearitas
Untuk setiap a, b, c, m, n ∈ Z berlaku:
Jika a | b dan a | c maka a | (mb + nc)
Bukti:
a | b berarti ∃k ∈ Z ∋ b = ak (i)
a | c berarti ∃k ∈ Z ∋ c = al (ii)
m.(i) + n.(ii) = mb + nc = a(km + ln)
Ingat bahwa operasi penjumlahan dan perkalian bilangan bulat bersifat tertutup.
Ini berarti a | (mb + nc) ∎
Kasus khusus yang trivial:
Untuk m = 1 dan n = 1, berarti a | (b + c)
Untuk m = 1 dan n = −1, berarti a | (b − c)
8. Sifat Pembandingan
Untuk setiap a dan b bilangan asli berlaku:
Jika a | b maka a ≤ b
Bukti:
a | b berarti b = a.k
a dan b bilangan bulat positif, berarti k bilangan bulat positif, karena operasi perkalian bilangan asli bersifat tertutup.
untuk k = 1 berarti b = a
untuk k > 1 berarti b > a ↔ a < b
Dengan kata lain jika a | b dengan a dan b bilangan bulat positif maka a ≤ b ∎
9. Sifat Pengalian Dua Ruas
Untuk setiap a, b, m ∈ Z dengan m ≠ 0 berlaku:
a | b jika dan hanya jika ma | mb
Bukti:
(i) Jika a | b maka ma | mb
a | b berarti ∃k ∈ Z ∋ b = ak, kalikan kedua ruas dengan m
mb = k.(ma)
Sehingga dikatakan bahwa ma | mb.
(ii) Jika ma | mb maka a | b.
ma | mb berarti ∃k ∈ Z ∋ mb = (ma)k, bagi kedua ruas dengan m (hal ini dibolehkan karena kedua ruas habis dibagi oleh m).
b = ak
Sehingga dikatakan bahwa a | b. ∎
Contoh Soal
1. Buktikan bahwa: Jika a | b dan a | (b + c) maka a | c.
a | b berarti ∃ k bilangan bulat ∋ b = ak
a | (b + c) berarti ∃ l bilangan bulat ∋ (b + c) = al
Sehingga (b + c) – b = c = a.(l – k) yang berarti a | c. ∎
2. Buktikan bahwa: Jika a | b dan c | d maka ac | bd.
a | b berarti ∃ m bilangan bulat ∋ b = am
c | d berarti ∃ n bilangan bulat ∋ d = cn
Sehingga diperoleh:
bd = (am).(cn) = (ac).(mn)
Karena (mn) bilangan bulat maka ac | bd. ∎
3. Buktikan bahwa jika a | b dan a | c maka a² | bc
a | b berarti ∃k ∈ Z ∋ b = a.k
a | c berarti ∃l ∈ Z ∋ c = a.l
Sehingga diperoleh
bc = (ak).(al) = a².(kl), yang berarti a² | bc ∎
4. Buktikan bahwa 6 | (a³ – a) , untuk setiap bilangan bulat a
a³ – a = (a + 1).a.(a – 1), dalam bentuk faktorial:
Ingat kembali bahwa koefisien binomial adalah bilangan bulat.
Jadi, 6 | (a³ – a) ∎
5. Buktikan bahwa 8 | 32m + 7, untuk setiap m bilangan asli
32m + 7 = 9m + 7 = (1 + 8)m + 7
Dalam bentuk binomial:
C(m, 0) dan + 7
Sehingga kita bisa memisalkannya
C(m, 0) + 8K + 7
= 1 + 8K + 7
= 8K + 8, yang mana setiap sukunya habis dibagi oleh 8
Jadi, 8 | 32m + 7 ∎
Komentar
Posting Komentar