Nilai Mutlak (Anril)

1. Definisi Nilai Mutlak
Misal a bilangan real. Nilai mutlak dari a, yang dituliskan |a|, didefinisikan sebagai:
|a| = a, untuk a ≥ 0
|a| = −a, untuk a < 0
Tambahan:
Menurut definisi, nilai mutlak tidak mungkin negatif, karena:
Untuk a > 0, |a| = a > 0
Untuk a = 0, |a| = a = 0
Untuk a < 0, maka −a > 0, sehingga |a| = −a > 0
Jadi, nilai mutlak hanya memungkinkan 0 atau positif, tidak mungkin negatif.

2. Teorema Nilai Mutlak Dasar
A. Nilai nol
|a| = 0 jika dan hanya jika a = 0
Bukti:
Menurut definisi nilai mutlak, jika a = 0 maka |a| = 0. Adapun jika a ≠ 0, untuk a > 0 nilai mutlak dari a adalah a, sehingga taknol. Untuk a < 0 nilai mutlak a adalah −a, yang lebih besar dari 0. 
B. Nilai mutlak invers penjumlahan
(∀a ∈ ℝ). |a| = |−a|
Bukti:
Jika a = 0, |a| = |0| = 0 = |−0| = |−a|
Jika a > 0, maka −a < 0. Sehingga |a| = a = −(−a) = |−a|
Jika a < 0, maka −a > 0. Sehingga |a| = −(−a) = a = |a| ∎
C. Nilai mutlak hasil kali
(∀a, b ∈ ℝ). |ab| = |a|⋅|b|
Bukti:
(i) Untuk a = 0 ∨ b = 0:
a⋅b = 0, sehingga |ab| = |0| = 0
|a| = 0 ∨ |b| = 0, sehingga |a|⋅|b| = 0
|ab| = |a|⋅|b| = 0
(ii) Untuk a ≠ 0 ∧ b ≠ 0
Ingat kembali bahwa |a| = |−a|, juga |b| = |−b|
|a| = |−a|, yaitu bilangan yang positif dari a atau −a
|b| = |−b|, yaitu bilangan yang positif dari b atau −b
|a|⋅|b| adalah hasil kali bilangan yang positif dari a atau −a dan b atau −b, kemungkinan hasil kalinya adalah bilangan yang positif dari ab atau −ab, yaitu |ab|
Jadi, |a|⋅|b| = |ab| ∎
D. Interval nilai mutlak
Misal c ≥ 0. Nilai |a| ≤ c jika dan hanya jika −c ≤ a ≤ c.
Bukti:
(i) Jika |a| ≤ c maka −c ≤ a ≤ c
|a| ≤ c, berlaku hubungan a ≤ c dan −a ≤ c
−a ≤ c ↔ c ≥ −a, kalikan masing-masing ruas dengan −1
−c ≤ a, dan karena a ≤ c, menurut sifat transitif:
−c ≤ a ≤ c ∎
(ii) Jika −c ≤ a ≤ c maka |a| ≤ c
−c ≤ a dan a ≤ c
−c ≤ a ↔ a ≥ −c, kalikan masing-masing ruas dengan −1
−a ≤ c, dan karena a ≤ c, diperoleh:
|a| ≤ c ∎
selanjutnya dikarenakan |a| ≥ 0, boleh dimasukkan c = |a|, diperoleh:
−|a| ≤ a ≤ |a|

3. Ketaksamaan Segitiga (Dua Bilangan Real)
Misal a, b ∈ ℝ, berlaku ketaksamaan segitiga berikut:
A. Ketaksamaan segitiga
|a + b| ≤ |a| + |b|
Bukti:
Ingat kembali bahwa
−|a| ≤ a ≤ |a|, juga
−|b| ≤ b ≤ |b|, jumlahkan ruas-ruas yang bertepatan
−(|a| + |b|) ≤ a + b ≤ |a| + |b|
karena |a| ≥ 0 dan |b| ≥ 0, maka |a| + |b| ≥ 0, sehingga bentuk ini dapat diubah menjadi
|a + b| ≤ |a| + |b| ∎
misal kita ganti b dengan −b, ketaksamaannya menjadi:
|a − b| ≤ |a| + |−b|, karena |−b| = |b|
|a − b| ≤ |a| + |b|
B. Nilai mutlak selisih
||a| − |b|| ≤ |a − b|
Bukti:
a = a − b + b, menurut ketaksamaan segitiga
|a| = |a − b + b| ≤ |a − b| + |b|, tambahkan masing-masing ruas dengan −|b|
|a| − |b| ≤ |a − b|, terapkan cara yang sama untuk b, diperoleh
|b| − |a| ≤ |a − b|, kedua ketaksamaan ini memperoleh:
||a| − |b|| ≤ |a − b| ∎
misal kita ganti b dengan −b, ketaksamaannya menjadi:
||a| − |−b|| ≤ |a − (−b)|
||a| − |b|| ≤ |a + b|
dengan mengkonjungsikan poin (A) dan (B), dan menurut sifat transitif, diperoleh:
||a| − |b|| ≤ |a + b| ≤ |a| + |b|, dan
||a| − |b|| ≤ |a − b| ≤ |a| + |b|

4. Perluasan Ketaksamaan Segitiga
Misal a1, a2, ..., an ∈ ℝ, berlaku ketaksamaan segitiga berikut:
|a1 + a2 + ... + an| ≤ |a1| + |a2| + ... + |an|
Bukti:
Misal P(n): |a1 + a2 + ... + an| ≤ |a1| + |a2| + ... + |an|, ∀n ≥ 2, n ∈ ℕ
• Langkah Basis
Tunjukkan bahwa P(n) benar untuk n = 2
P(2): |a1 + a2| ≤ |a1| + |a2|, jelas benar menurut ketaksamaan segitiga
• Langkah Induksi
Asumsikan bahwa P(n) benar untuk n = k
P(k): |a1 + a2 + ... + ak| ≤ |a1| + |a2| + ... + |ak|
Akan ditunjukkan bahwa P(n) benar untuk n = k + 1
Menurut ketaksamaan segitiga
P(k + 1): |a1 + a2 + ... + ak + ak+1| ≤ |a1 + a2 + ... + ak| + |ak+1|
telah diasumsikan |a1 + a2 + ... + ak| ≤ |a1| + |a2| + ... + |ak|, sehingga
|a1 + a2 + ... + ak + ak+1| ≤ |a1 + a2 + ... + ak| + |ak+1| ≤ |a1| + |a2| + ... + |ak| + |ak+1|
juga benar
• Langkah Konklusi
Karena telah ditunjukkan bahwa P(n) benar untuk n = 2, dan telah diasumsikan bahwa P(n) benar untuk n = k, sehingga dapat ditunjukkan bahwa P(n) benar untuk n = k + 1. Oleh karena itu, P(n) benar untuk setiap n bilangan asli lebih dari atau sama dengan 2.∎

5. Definisi Persekitaran
Misal a ∈ ℝ dan ε > 0. Persekitaran ε dari a adalah himpunan
Vε(a) = {x ∈ ℝ: |x − a| < ε}, bisa juga ditulis dalam bentuk interval
Vε(a) = {x ∈ ℝ: −ε < x − a < ε} = {x ∈ ℝ: a − ε < x < a + ε}

6. Teorema Persekitaran
Misal a, b ∈ ℝ, berlaku teorema berikut:
A. Teorema Keterhimpitan
Jika x ∈ Vε(a) untuk setiap ε > 0, maka x = a
Bukti:
Ingat kembali teorema keterhimpitan dengan 0
Misal a ∈ ℝ, jika 0 ≤ a < ε untuk setiap ε > 0, maka a = 0
gantikan a dengan |x − a|
Jika 0 ≤ |x − a| < ε untuk setiap ε > 0, maka |x − a| = 0
diketahui x ∈ Vε(a) untuk setiap ε > 0, maka 0 ≤ |x − a| < ε untuk setiap ε > 0, sehingga
|x − a| = 0, karena nilai mutlaknya 0, diharuskan 0
x − a = 0, tambahkan masing-masing ruas dengan a
x = a ∎
B. Teorema Saling Lepas
Jika a ≠ b, maka ∃ε > 0 ∋ Vε(a) ∩ Vε(b) = ∅
Bukti:
Misal a < b, dan dipilih ε = ½(b − a)
Vε(a) = {x ∈ ℝ: a − ½(b − a) < x < a + ½(b − a)} = {x ∈ ℝ: (3/2)a − ½b < x < ½a + ½b}
Vε(b) = {x ∈ ℝ: b − ½(b − a) < x < b + ½(b − a)} = {x ∈ ℝ: ½a + ½b < x < −½a + (3/2)b}
Perlu diketahui bahwa ½a + ½b ∉ Vε(a), juga ½a + ½b ∉ Vε(b), karena tanda yang dipakai adalah "<", bukan "≤".
Oleh karena itu Vε(a) ∩ Vε(b) = ∅ ∎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2024: Aritmatika Jilid XII

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

Rotasi Baru (Komposisi Geseran dan Rotasi)