Barisan Bilangan Real dan Limitnya
1. Barisan Bilangan Real
A. Definisi Barisan
Barisan bilangan real adalah fungsi yang memetakan dari ℕ (himpunan bilangan asli) ke ℝ (himpunan bilangan real).
Dengan kata lain, barisan bilangan real adalah pengaitan setiap n ∈ ℕ dengan tunggal bilangan real. Bilangan real yang dihasilkan disebut suku dari barisan, untuk barisan X biasa dituliskan suku ke-n sebagai xₙ.
Secara umum, jika X: ℕ → ℝ suatu barisan, nilai X di n akan dinotasikan dengan xₙ.
Sedangkan barisan dinotasikan X, (xₙ), atau (xₙ : n ∈ ℕ).
B. Operasi Aljabar Barisan
Misal X = (xₙ) dan Y = (yₙ) barisan bilangan real, didefinisikan operasi aljabar berikut:
(i) Penjumlahan barisan
X + Y = (xₙ + yₙ)
(ii) Pengurangan barisan
X – Y = (xₙ – yₙ)
(iii) Perkalian barisan
XY = (xₙyₙ)
(iv) Perkalian skalar dengan barisan
cX = (cxₙ)
(v) Pembagian barisan
X/Y = (xₙ/yₙ); dengan yₙ ≠ 0
2. Limit Barisan
A. Definisi Limit Barisan
Sebuah barisan X = (xₙ) di ℝ dikatakan konvergen ke x ∈ ℝ, atau x dikatakan limit dari (xₙ), jika untuk setiap ε > 0 ada bilangan asli K(ε) sehingga untuk semua n ≥ K(ε), suku-suku tersebut memenuhi |xₙ – x| < ε, jika dituliskan secara simbolik menjadi:
(∀ε > 0)(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ – x| < ε
Jika sebuah barisan memiliki limit, kita sebut barisan itu konvergen; jika tidak memiliki limit, kita sebut barisan itu divergen.
Catatan:
Notasi K(ε) digunakan untuk menekankan bahwa pilihan K bergantung pada nilai ε. Namun, sering kali lebih nyaman untuk menulis K saja daripada K(ε). Dalam banyak kasus, nilai ε yang “kecil” biasanya akan membutuhkan nilai K yang “besar” untuk menjamin bahwa jarak |xₙ – x| antara xₙ dan x kurang dari ε untuk semua n ≥ K = K(ε).
Ketika sebuah barisan memiliki limit x, kita akan menggunakan notasi
lim X = x atau lim(xₙ) = x.
Kadang-kadang kita akan menggunakan simbolisme xₙ → x, yang menunjukkan ide intuitif bahwa nilai-nilai xₙ “mendekati” bilangan x saat n → ∞.
Contoh Soal:
1. Buktikan bahwa barisan X = (1, ½, ⅓, ..., 1/n, ...) konvergen ke 0.
Bukti:
Ambil sebarang ε > 0. Menurut akibat sifat Archimedes, (∃M ∈ ℕ) ∋ 1/M < ε.
Pilih K = M, sehingga ∀n ≥ K berlaku:
|xₙ – 0| = |1/n – 0| = 1/n ≤ 1/M < ε. ∎
2. Buktikan bahwa
Pilih K = 15M, sehingga ∀n ≥ K berlaku:
Sebuah barisan di ℝ hanya dapat memiliki paling banyak satu limit.
Bukti:
Misalkan x' dan x'' adalah dua limit dari (xₙ), berarti
(∀ε > 0)(∃K' ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K'). |xₙ – x'| < ε/2,
(∀ε > 0)(∃K'' ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K''). |xₙ – x''| < ε/2
Pilih K = max{K', K''}, sehingga ∀n ≥ K, dengan menggunakan ketaksamaan segitiga diperoleh:
|x' – x''| = |x' – xₙ + xₙ – x''| ≤ |x' – xₙ| + |xₙ – x''| < ε/2 + ε/2 = ε.
Karena ε > 0 adalah bilangan positif sembarang, kita menyimpulkan bahwa x' – x'' = 0 ⇔ x' = x''.
Q.E.D.
C. Pernyataan Ekivalen dengan Kekonvergenan Barisan
Misalkan X = (xₙ) adalah sebuah barisan bilangan real, dan misalkan x ∈ ℝ. Pernyataan-pernyataan berikut adalah ekivalen:
(i) X konvergen ke x.
(ii) (∀ε > 0)(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ – x| < ε
(iii) (∀ε > 0)(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). x – ε < xₙ < x + ε
(iv) (∀Vε(x))(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). xₙ ∈ Vε(x)
D. Kekonvergenan Barisan Konstan
Jika barisan X = (xₙ) barisan konstan bernilai k, ditulis (∀n ∈ ℕ). xₙ = k, maka lim(xₙ) = k.
Bukti:
Ambil sebarang ε > 0. Pilih K = 1, sehingga (∀n ≥ K) berlaku:
|xₙ – k| = |k – k| = 0 < ε ∎
3. Ekor Barisan
A. Definisi Ekor Barisan
Jika X = (x₁, x₂, ..., xₙ, ...) adalah barisan bilangan real dan jika m adalah bilangan asli yang diberikan, maka m-ekor (m-tail) dari X adalah barisan
Xₘ := (xₘ₊ₙ : n ∈ ℕ) = (xₘ₊₁, xₘ₊₂, ...)
Contoh:
3-ekor dari barisan X = (2, 4, 6, 8, ..., 2n, ...) adalah barisan X₃ = (8, 10, 12, ..., 2n + 6, ...).
B. Hubungan Kekonvergenan Barisan dengan Ekornya
Misalkan X = (xₙ : n ∈ ℕ) adalah barisan bilangan real dan m ∈ ℕ. Maka m-ekor Xₘ = (xₘ₊ₙ : n ∈ ℕ) dari X konvergen jika dan hanya jika X konvergen. Dalam kasus ini, lim Xₘ = lim X.
Bukti.
Kita perhatikan bahwa untuk setiap p ∈ ℕ, suku ke-p dari Xₘ adalah suku ke-(p + m) dari X. Demikian pula, jika q > m, maka suku ke-q dari X adalah suku ke-(q – m) dari Xₘ.
Asumsikan X konvergen ke x. Maka untuk setiap ε > 0 yang diberikan, jika suku-suku X untuk n ≥ K(ε) memenuhi |xₙ – x| < ε, maka suku-suku Xₘ untuk k ≥ K(ε) – m memenuhi |xₖ – x| < ε. Jadi, kita bisa ambil Kₘ(ε) = K(ε) – m, sehingga Xₘ juga konvergen ke x.
Sebaliknya, jika suku-suku Xₘ untuk k ≥ Kₘ(ε) memenuhi |xₖ – x| < ε, maka suku-suku X untuk n ≥ Kₘ(ε) + m memenuhi |xₙ – x| < ε. Jadi, kita bisa ambil K(ε) = Kₘ(ε) + m.
Oleh karena itu, X konvergen ke x jika dan hanya jika Xₘ konvergen ke x.
Q.E.D.
C. Bantuan Limit Barisan
Misalkan (xₙ) adalah barisan bilangan real dan x ∈ ℝ. Jika (aₙ) adalah barisan bilangan real positif dengan lim(aₙ) = 0 dan jika untuk suatu konstanta C > 0 dan suatu m ∈ ℕ kita memiliki
|xₙ – x| ≤ Caₙ untuk semua n ≥ m,
maka dapat disimpulkan bahwa lim(xₙ) = x.
Bukti:
Jika ε > 0 diberikan, maka karena lim(aₙ) = 0, kita tahu ada K = K(ε/C) sehingga n ≥ K mengimplikasikan
aₙ = |aₙ – 0| < ε/C.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jika n ≥ K dan n ≥ m, maka
|xₙ – x| ≤ Caₙ < C(ε/C) = ε.
Karena ε > 0 adalah sembarang, kita menyimpulkan bahwa x = lim(xₙ).
Q.E.D.
Cara mudah untuk memahaminya adalah dalam teorema ini, barisan |xₙ – x| "diapit" antara 0 dan Caₙ. Karena aₙ → 0, maka Caₙ juga → 0. Hal ini memaksa |xₙ – x| → 0, yang berarti xₙ → x.
4. Barisan Terbatas
A. Definisi Barisan Terbatas
Sebuah barisan X = (xₙ) dikatakan terbatas jika terdapat bilangan real positif M sehingga |xₙ| ≤ M untuk semua n ∈ ℕ, dituliskan:
(∃M > 0) ∋ (∀n ∈ ℕ). |xₙ| ≤ M
Jadi, barisan (xₙ) terbatas jika dan hanya jika himpunan {xₙ : n ∈ ℕ} dari nilainya adalah subset terbatas dari ℝ.
B. Keterbatasan Barisan Konvergen
Barisan yang konvergen pasti terbatas.
Bukti:
Misalkan lim(xₙ) = x dan pilih ε = 1. Maka ada bilangan asli K = K(1) sehingga |xₙ – x| < 1 untuk semua n ≥ K. Jika kita terapkan Ketaksamaan Segitiga dengan n ≥ K, kita peroleh
|xₙ| = |xₙ – x + x| ≤ |xₙ – x| + |x| < 1 + |x|.
Pilih M = sup{|x₁|, |x₂|, ..., |xₖ₋₁|, 1 + |x|},
maka dapat disimpulkan bahwa |xₙ| ≤ M untuk semua n ∈ ℕ.
Q.E.D.
Catatan:
Teorema ini tidak berlaku kebalikan, dimana ada barisan divergen yang terbatas, sebagai contoh:
Misal dipilih barisan (aₙ) dengan aₙ = (–1)ⁿ, barisan ini divergen karena tidak mengarah kepada nilai tertentu, dimana untuk n ganjil nilai aₙ = –1, sedangkan untuk n genap nilai aₙ = 1. Akan tetapi barisan (aₙ) terbatas karena |aₙ| = 1 yang berarti |xₙ| ≤ 1, dengan memilih M = 1.
C. Kekonvergenan Hasil Operasi Aljabar Barisan
(i) Misalkan X = (xₙ) dan Y = (yₙ) adalah barisan bilangan real yang konvergen berturut-turut ke x dan y, dan misalkan c ∈ ℝ. Maka barisan X + Y, X – Y, X · Y, dan cX konvergen berturut-turut ke x + y, x – y, xy, dan cx.
(ii) Jika X = (xₙ) konvergen ke x dan U = (uₙ) adalah barisan bilangan real taknol yang konvergen ke u, dan jika u ≠ 0, maka barisan hasil bagi X/U konvergen ke x/u.
Bukti:
• Bukti untuk aturan penjumlahan dan pengurangan
Ambil sebarang ε > 0.
lim(xₙ) = x, berarti (∃K₁ ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K₁). |xₙ – x| < ε/2
lim(yₙ) = y, berarti (∃K₂ ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K₂). |yₙ – y| < ε/2
Pilih K = max{K₁, K₂}, sehingga (∀n ≥ K) berlaku:
|xₙ + yₙ – (x + y)| = |xₙ – x + yₙ – y| ≤ |xₙ – x| + |yₙ – y| < ε/2 + ε/2 = ε.
Telah terbukti untuk aturan penjumlahan. Dikarenakan Y barisan bilangan real, Y memiliki invers terhadap operasi penjumlahan, yaitu –Y, sehingga X – Y dapat dinyatakan sebagai X + (–Y). Menurut aturan penjumlahan, X + (–Y) konvergen ke x + (–y) = x – y. ∎
• Bukti untuk aturan perkalian barisan, perkalian skalar, dan pembagian.
Ambil sebarang ε > 0.
Barisan X dan Y konvergen, maka keduanya terbatas, berarti
(∃M₁, M₂ > 0) ∋ (∀n ∈ ℕ). |xₙ| ≤ M₁ ∧ |yₙ| ≤ M₂
Pilih M = max{M₁, M₂}.
lim(xₙ) = x, berarti (∃K₁ ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K₁). |xₙ – x| < ε/(2M)
lim(yₙ) = y, berarti (∃K₂ ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K₂). |yₙ – y| < ε/(2M)
Pilih K = max{K₁, K₂}, sehingga (∀n ≥ K) berlaku:
|xₙ·yₙ – x·y| = |xₙ·yₙ – xₙ·y + xₙ·y – x·y| = |xₙ·(yₙ – y) + y·(xₙ – x)| ≤ |xₙ|·|yₙ – y| + |y|·|xₙ – x|
< M·ε/(2M) + M·ε/(2M) = ε.
Telah terbukti untuk aturan perkalian.
Misal V barisan konstan bernilai c, berarti (∀n ∈ ℕ). vₙ = c, akibatnya V konvergen ke c.
Lakukan perkalian barisan, diperoleh (∀n ∈ ℕ). vₙ·xₙ = c·xₙ. Ini berarti cX = VX. Menurut aturan perkalian, cX konvergen ke cx.
Dikarenakan U barisan taknol, U memiliki invers terhadap operasi perkalian, yaitu 1/U, sehingga X/U dapat dinyatakan sebagai X.(1/U). Menurut aturan perkalian, X.(1/U) konvergen ke x.(1/u) = x/u. ∎
5. Teorema Pembandingan Barisan
A. Barisan Non-Negatif
Jika X = (xₙ) dengan lim(xₙ) = x dan (∀n ∈ ℕ). xₙ ≥ 0, maka x ≥ 0.
Bukti:
Andaikan x < 0, berarti –x > 0. Pilih ε = –x.
lim(xₙ) = x berarti (∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ – x| < ε = –x
⇔ x < xₙ – x < –x, tambahkan masing-masing ruas dengan x
2x < xₙ < 0, kontradiksi dengan xₙ ≥ 0.
Oleh karena itu pengandaian salah dan yang benar adalah x ≥ 0. ∎
B. Pembandingan Barisan dan Limitnya
Jika (xₙ) dan (yₙ) barisan konvergen dengan (∀n ∈ ℕ). xₙ ≤ yₙ, maka lim(xₙ) ≤ lim(yₙ).
Bukti:
Misal dibuat barisan (uₙ) dengan uₙ = yₙ – xₙ.
Diberikan xₙ ≤ yₙ, akibatnya (∀n ∈ ℕ). uₙ = yₙ – xₙ ≥ 0.
Menurut poin (A), lim(uₙ) = lim(yₙ – xₙ) = lim(yₙ) – lim(xₙ) ≥ 0 ⇔ lim(xₙ) ≤ lim(yₙ). ∎
C. Barisan Diantara Dua Nilai
Diberikan barisan konvergen (xₙ). Jika (∀n ∈ ℕ). a ≤ xₙ ≤ b, maka a ≤ lim(xₙ) ≤ b.
Bukti:
Misal dibuat barisan konstan (aₙ) dan (bₙ), dengan (∀n ∈ ℕ). aₙ = a ∧ bₙ = a. Kita memperoleh limitnya adalah lim(aₙ) = a dan lim(bₙ) = b. Menurut poin (B), berlaku a ≤ lim(xₙ) ≤ b. ∎
D. Teorema Apit Barisan
Diberikan barisan-barisan (aₙ), (bₙ), dan (cₙ) dengan (∀n ∈ ℕ). aₙ ≤ bₙ ≤ cₙ. Jika lim(aₙ) = lim(cₙ) = L, maka lim(bₙ) = L.
Bukti:
Ambil sebarang ε > 0.
Diberikan (∀n ∈ ℕ). aₙ ≤ bₙ ≤ cₙ, tambahkan masing-masing ruas dengan –L
(∀n ∈ ℕ). aₙ – L ≤ bₙ – L ≤ cₙ – L ...(i)
Diberikan lim(aₙ) = lim(cₙ) = L, berarti (∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |aₙ – L| < ε ∧ |cₙ – L| < ε
⇔ –ε < aₙ – L < ε ∧ –ε < cₙ – L < ε ...(ii)
Dari (i) dan (ii) diperoleh:
–ε < aₙ – L ≤ bₙ – L ≤ cₙ – L < ε ⇔ |bₙ – L| < ε. ∎
E. Limit Nilai Mutlak Barisan
Jika lim(xₙ) = x, maka lim(|xₙ|) = |x|.
Bukti:
Ambil sebarang ε > 0.
Diberikan lim(xₙ) = x, berarti (∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ – x| < ε
Menurut ketaksamaan segitiga, ||xₙ| – |x|| ≤ |xₙ – x|, sehingga diperoleh ||xₙ| – |x|| < ε ∎
F. Limit Akar Barisan
Jika X = (xₙ) dengan lim(xₙ) = x dan (∀n ∈ ℕ). xₙ ≥ 0, maka lim(√xₙ) = √x.
Bukti:
Ambil sebarang ε > 0.
• Untuk x = 0
Diberikan lim(xₙ) = x, berarti (∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ – x| = xₙ < ε², akarkan masing-masing ruas
√xₙ = |√xₙ| < ε.
• Untuk x > 0
Diberikan lim(xₙ) = x, berarti (∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ – x| < ε²
Perhatikan:
|√xₙ – √x| = |(xₙ – x)/(√xₙ + √x)| = |xₙ – x|/(√xₙ + √x) < |xₙ – x|/(√xₙ) < |xₙ – x|/√|xₙ – x| = √|xₙ – x| < ε ∎
Contoh Soal
1. Buktikan bahwa jika 0 < b < 1, maka lim(bⁿ) = 0.
Diberikan 0 < b < 1, berarti dapat dituliskan b = 1/(1 + a) dengan 1 + a > 1 ⇔ a > 0 > –1.
Menurut ketaksamaan Bernoulli, (∀n ∈ ℕ). (1 + a)ⁿ ≥ 1 + na, sehingga diperoleh:
0 < bⁿ = 1/(1 + a)ⁿ ≤ 1/(1 + na) < 1/(na)
Dikarenakan lim(1/(na)) = 0, menurut teorema apit, diperoleh lim(bⁿ) = 0 ∎
2. Buktikan bahwa jika c > 0, maka
Untuk membuktikannya, kita perlu pecah kasus.
• Kasus c = 1
Karena c = 1, dipangkatkan dengan berapapun selalu 1, selalu c^(1/n) = 1, sehingga terbentuk barisan konstan bernilai 1. Akibatnya limitnya adalah 1.
• Kasus c > 1
Diberikan c > 1, maka c^(1/n) > 1 misal c = (1 + d)ⁿ ⇔ d = c^(1/n) – 1, kita peroleh d > 0 > –1.Menurut ketaksamaan Bernoulli, (∀n ∈ ℕ). c = (1 + d)ⁿ ≥ 1 + nd, sehingga diperoleh:
Perhatikan bahwa lim[(c – 1)/n] = (c – 1)·lim(1/n) = (c – 1)·0 = 0.
Menurut teorema apit, lim(d) = 0
Untuk 0 < c < 1, kita memperoleh 1/c > 1, sehingga
3. Buktikan bahwa
Lakukan ekspansi binomial:
Karena d ≥ 0, setiap sukunya non-negatif, sehingga
n = (1 + d)ⁿ ≥ 1 + n(n – 1)d²/2, kurangi masing-masing ruas dengan 1
n = (1 + d)ⁿ ≥ 1 + n(n – 1)d²/2, kurangi masing-masing ruas dengan 1
n – 1 ≥ n(n – 1)d²/2, bagi masing-masing ruas dengan n(n – 1)/2
2/n ≥ d².
Karena d² ≥ 0 dan 2/n ≥ d², diperoleh pembandingan:
0 ≤ d² ≤ 2/n, akarkan masing-masing ruas
0 ≤ d ≤ √(2/n) = √2/(√n)
Limitkan √2/(√n)
lim[√2/(√n)] = 0
Menurut teorema apit, lim(d) = 0, sehingga
4. Misalkan (xₙ) adalah barisan bilangan real positif sehingga L = lim(xₙ₊₁/xₙ) ada. Jika L < 1, maka (xₙ) konvergen ke 0.
Buat barisan (vₙ) dengan vₙ = xₙ₊₁/xₙ, diberikan lim(vₙ) = L < 1.
Karena (xₙ) adalah barisan bilangan real positif dan vₙ = xₙ₊₁/xₙ, kita peroleh (vₙ) adalah barisan bilangan real positif, sehingga L ≥ 0.
Misal bilangan r memenuhi L < r < 1.
lim(xₙ₊₁/xₙ) = L, berarti (∀ε > 0)(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ₊₁/xₙ – L| < ε ⇔ –ε < xₙ₊₁/xₙ – L < ε, tambahkan masing-masing ruas dengan L, sehingga diperoleh
L – ε < xₙ₊₁/xₙ < L + ε
Untuk ε = r – L, berlaku xₙ₊₁/xₙ < L + ε = L + r – L = r, sehingga diperoleh
0 < xₙ₊₁ < xₙr < xₙ₋₁r² < ... < xKrⁿ⁻ᴷ⁺¹
Limitkan xKrⁿ⁻ᴷ⁺¹, karena 0 < r < 1, lim(xKrⁿ⁻ᴷ⁺¹) = 0. Menurut teorema apit, lim(xₙ₊₁) = 0, sehingga juga lim(xₙ) = 0. ∎
5. Buktikan jika lim(xₙ) > 0, maka (∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). xₙ > 0
Misal lim(xₙ) = x, berarti (∀ε > 0)(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ – x| < ε
Diberikan lim(xₙ) = x > 0 ⇔ x/2 > 0, sehingga untuk ε = x/2 berlaku
|xₙ – x| < x/2 ⇔ –x/2 < xₙ – x < x/2, tambahkan masing-masing ruas dengan x
x/2 < xₙ < 3x/2
Karena xₙ > x/2 dan x/2 > 0, menurut sifat transitif relasi urutan xₙ > 0 ∎
6. Misalkan (xₙ) adalah barisan bilangan real positif sehingga
Buktikan bahwa lim(xₙ) = 0.
Diberikan lim[xₙ^(1/n)] = L, berarti (∀ε > 0)(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ^(1/n) – L| < ε
Diberikan lim[xₙ^(1/n)] = L, berarti (∀ε > 0)(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ^(1/n) – L| < ε
⇔ –ε < xₙ^(1/n) – L < ε, tambahkan masing-masing ruas dengan L
L – ε < xₙ^(1/n) < L + ε
Pilih ε sehingga L + ε = r < 1, diperoleh pembandingan
0 < xₙ^(1/n) < r < 1, pangkatkan masing-masing ruas dengan n
0 < xₙ < rⁿ < 1
Karena 0 < r < 1, maka lim(rⁿ) = 0, sehingga menurut teorema apit lim(xₙ) = 0. ∎
7. Buktikan bahwa jika |b| < 1, maka lim(bⁿ) = 0.
Untuk 0 < b < 1, telah kita buktikan bahwa lim(bⁿ) = 0.
Untuk b = 0, jelas bahwa lim(bⁿ) = lim(0ⁿ) = lim(0) = 0.
Untuk –1 < b < 0, berlaku 0 < –b < 1.
lim[(–b)ⁿ] = lim[(–1)ⁿbⁿ] = (–1)ⁿlim(bⁿ) = (–1)ⁿ· 0 = 0
Jadi, jika |b| < 1, maka lim(bⁿ) = 0. ∎
8. Misal lim(xₙ) = x > 0. Buktikan bahwa (∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). ½x < xₙ < 2x.
lim(xₙ) = x > 0, berarti (∀ε > 0)(∃K ∈ ℕ) ∋ (∀n ≥ K). |xₙ – x| < ε
Diberikan lim(xₙ) = x > 0 ⇔ x/2 > 0, sehingga untuk ε = x/2 berlaku
|xₙ – x| < x/2 ⇔ –x/2 < xₙ – x < x/2, tambahkan masing-masing ruas dengan x
x/2 < xₙ < 3x/2 < 2x ∎
Komentar
Posting Komentar