Metode Matriks untuk Sisperdif Linier Homogen Berkoefisien Konstan
1. Pengenalan
Di halaman ini kita akan membahas sistem linear homogen
dx₁/dt = a₁₁x₁ + a₁₂x₂
dx₂/dt = a₂₁x₁ + a₂₂x₂
dimana koefisien a₁, b₁, a₂, dan b₂ adalah konstanta real. Kita nyatakan sisperdif ini dalam bentuk matriks:
pada bentuk ini x dan x' merupakan vektor di ℝ² dan A matriks berukuran 2 × 2.
Kita coba tentukan solusi dalam bentuk
x₁ = α₁eλt
x₂ = α₂eλt
dimana α₁, α₂, dan λ adalah konstanta. Kita simbolkan vektor α sebagai:
λeλtα = Aeλtα, bagi masing-masing ruas dengan eλt, diperoleh
Aα = λα
(A – λI)α = 0, terbentuk SPL homogen berikut:
(a₁₁ – λ)α₁ + a₁₂α₂ = 0
a₂₁α₁ + (a₂₂ – λ)α₂ = 0
agar SPL homogen ini memiliki solusi trivial, diharuskan
det(A – λI) = 0, terbentuk persamaan kuadrat dalam λ sebagai berikut:
λ² – (a₁₁ + a₂₂)λ + (a₁₁a₂₂ – a₁₂a₂₁) = 0
nilai λ yang memenuhi persamaan kuadrat ini disebut sebagai nilai karakteristik atau nilai eigen.
Tiga kasus sekarang harus dipertimbangkan:
• Akar-akar λ₁ dan λ₂ adalah real berbeda.
• Akar-akar λ₁ dan λ₂ adalah kompleks konjugat.
• Akar-akar λ₁ dan λ₂ adalah real sama.
2. Kasus untuk λ₁ dan λ₂ Real Berbeda
Diberikan sisperdif linier homogen berkoefisien konstan x' = Ax, sebagaimana pada bagian pengenalan. Misal matriks A memiliki nilai eigen λ₁ dan λ₂ real berbeda; sedangkan α₁ dan α₂ keduanya vektor eigen yang bebas linier dari A. Solusi untuk x adalah
x = c₁eλ1tα₁ + c₂eλ2tα₂
dimana c₁ dan c₂ adalah konstanta sembarang.
Sebagai contoh diberikan sisperdif berikut:
dengan menyamakan det(A – λI) = 0, diperoleh persamaan karakteristik:
λ² – (5 + 1)λ + (5·1 – 3·(–1)) = 0
λ² – 6λ + 8 = 0
(λ – 2)(λ – 4) = 0
λ = 2 ∨ λ = 4
• Untuk λ = 2, berikut SPL homogen yang terbentuk
• Solusi total
x = c₁eλ1tα₁ + c₂eλ2tα₂
3. Kasus untuk λ₁ dan λ₂ Kompleks Konjugat
Untuk kasus dimana akar-akar λ₁ dan λ₂ dari persamaan karakteristik yang terkait dengan sistem adalah bilangan kompleks konjugat a ± bi. Untuk menentukan solusi, kita cukup menggunakan salahsatu nilai λ, lalu kita buat kombinasi linier dari bagian real dan bagian imajiner.
Sebagai contoh diberikan sisperdif berikut:
λ² – 4λ + 13 = 0
(λ – 2)² = –9
λ – 2 = ±3i
λ = 2 ± 3i
Pilih λ = 2 + 3i, terbentuk SPL homogen
x = c₁·Re(x) + c₂·Im(x)
4. Kasus untuk λ₁ dan λ₂ Real Sama
Misalkan kedua nilai karakteristik λ₁ dan λ₂ dari A adalah real dan sama; dan λ menunjukkan nilai umum mereka. Misalkan α menjadi vektor karakteristik yang bersesuaian dengan A dan biarkan β menjadi vektor yang memenuhi persamaan
(A – λI)β = α
Kemudian pada setiap interval real, fungsi-fungsi vektor yang didefinisikan oleh
αeλt dan (αt + β)eλt
membentuk himpunan solusi yang bebas linier; dan
x = c₁eλtα + c₂eλt(αt + β),
di mana c₁ dan c₂ adalah konstanta-konstanta sebarang, adalah solusi umumnya.
Sebagai contoh diberikan sisperdif berikut:
λ – 5 = 0
λ = 5, masukkan ke A – λI dan diperoleh SPL homogen berikut:
(A – λI)β = α
x = c₁eλtα + c₂eλt(αt + β)
Komentar
Posting Komentar