Metode Secant untuk Mengaproksimasi Akar Fungsi

Konsep Dasar Metode Secant dan Pendekatan Gradien
Metode Secant mengatasi salah satu kekurangan dari Metode Newton-Rafson, yaitu keharusan untuk menghitung turunan pertama (diferensial) dari fungsi f(x), yang terkadang sulit dilakukan. Dalam Metode Secant, turunan pertama f'(xᵢ) didekati dengan nilai perkiraan berdasarkan diferensial beda hingga (finite difference), menggunakan dua titik iterasi sebelumnya. Pendekatan turunan di titik xᵢ (atau xᵢ₋₁) adalah kemiringan (gradien) dari garis yang menghubungkan titik (xᵢ₋₁, f(xᵢ₋₁)) dan (xᵢ, f(xᵢ)), yang disebut garis secant. Perhatikan gambar berikut:
Garis singgung di titik xᵢ didekati oleh bentuk berikut:

Rumus Iterasi Metode Secant
Metode Secant berasal dari penyamaan kemiringan garis yang melewati dua titik perkiraan awal dengan kemiringan garis yang melewati titik terakhir dan titik akar yang diasumsikan, mirip dengan proses pada Metode Newton-Rafson.
Dengan mensubstitusikan pendekatan f'(xᵢ) ke dalam rumus Newton-Rafson
diperoleh

Prosedur Metode Secant
• Memerlukan Dua Nilai Awal: Metode ini memerlukan dua nilai awal dari x, katakanlah x₀ dan x₁, yang digunakan untuk memperkirakan kemiringan (gradien) dari fungsi f(x).
Kedua titik (x₀, f(x₀)) dan (x₁, f(x₁)) dihubungkan oleh suatu garis lurus yang disebut garis secant.
• Menemukan Titik Baru: Garis secant ini adalah garis pendekatan terhadap fungsi f(x). Akar (perpotongan dengan sumbu-x) dari garis secant ini, yaitu x₂, merupakan pendekatan baru dari akar.
• Iterasi: Setelah menemukan x₂, gunakan dua titik terakhir (x₁ dan x₂) sebagai titik-titik baru dalam iterasi untuk mendapatkan pendekatan selanjutnya, x₃.
• Pengulangan: Proses tersebut diulang terus-menerus hingga nilai pendekatan konvergen atau memenuhi kriteria toleransi kesalahan tertentu.

Contoh Soal
Tentukan salahsatu akar dari fungsi f(x) = x³ – 2x + ½ menggunakan metode Secant dengan ketelitian hingga 6 desimal.
Pilih 2 nilai awal x₁ = 1 dan x₂ = 0, diperoleh f(x₁) = 1³ – 2·1 + ½ = –0,5 dan f(x₂) = 0³ – 0·1 + ½ = 0,5; dengan menggunakan rumus diperoleh x₃ berikut:
Selanjutnya x₃ = 0,5 sehingga f(x₃) = (0,5)³ – 2·(0,5) + ½ = –0,375; dengan menggunakan rumus diperoleh x₄ berikut:
Jika diteruskan berikut ini tabel iterasinya:

No

xₙ

f(xₙ)

1

1

–0,5

2

0

0,5

3

0,5

–0,375

4

0,285714

–0,048105

5

0,254181

0,008061

6

0,258706

–0,000098

7

0,258652

0,000000

Jadi, salahsatu akar dari fungsi f adalah 0,258652. Masih ada 2 akar lainnya, Minfor mempersilahkan kepada Sixtyfourians untuk mencoba sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

2025: ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

Berkas dan Jaringan Bola