Interpolasi Stirling dan Bessel

1. Tabel Selisih Tengah
Misalkan fungsi y = yₓ = f(x) diberikan untuk (2n + 1) nilai argumen yang berjarak sama (equispaced), yaitu x₀, x₀ ± h, x₀ ± 2h, ..., x₀ ± nh. Nilai-nilai y yang bersesuaian adalah yᵢ (i = 0, ± 1, ± 2, ..., ± n). Juga, misalkan y = y₀ melambangkan ordinat tengah yang bersesuaian dengan x = x₀. Kita kemudian dapat membentuk tabel selisih seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel setelahnya menunjukkan tabel yang sama, tetapi ditulis menggunakan operator Sheppard Δ, di mana hubungan Δ = δE½ digunakan.
Tabel-tabel tersebut dikenal sebagai tabel selisih tengah (central difference tables).

2. Interpolasi Stirling
Dengan mempertimbangkan rata-rata aritmetik dari Rumus Interpolasi Depan dan Belakang Gauss, kita peroleh:
Persamaan di atas dikenal sebagai Rumus Stirling.
Dalam notasi selisih tengah, Rumus Stirling yang diberikan oleh Persamaan di atas menjadi:
Rumus Stirling memberikan hasil yang paling akurat untuk nilai p dalam rentang –0,25 < p < 0,25 meski kita boleh menggunakannya untuk –0,5 < p < 0,5. Oleh karena itu, x₀ (titik asal) harus dipilih sedemikian rupa sehingga p = (x – x₀)/h memenuhi pertidaksamaan ini.

3. Interpolasi Bessel
Rumus ini melibatkan rata-rata selisih genap pada dan di bawah garis tengah, dan selisih ganjil di bawah garis (dalam tabel selisih tengah).
Rumus Interpolasi Selisih Depan Newton diberikan oleh:
Rumus Bessel berbentuk:
Rumus Bessel memberikan hasil yang lebih baik (lebih akurat) untuk nilai p dalam rentang ¼ < p < ¾.
Catatan: Rumus ini ideal untuk nilai x yang berada di tengah interval sentral, karena p mendekati 0,5.

Contoh Soal
1. Data untuk energi (U) dari surya panel (dalam fungsi temperatur T) disajikan pada tabel berikut:

T (°C)

U (kJ)

40

250

70

269

100

282

130

309

160

337

Cari besar energi (U) pada T = 83,5 dalam °C dengan menggunakan metode yang tepat untuk menghasilkan estimasi terbaik!
Misal dipilih titik acuannya t₀ = 70, diperoleh p = (83,5 – 70)/30 = 13,5/30 = 0,45.
Karena 0,25 < p = 0,45 < 0,75 gunakan rumus Bessel. Berikut ini tabel selisihnya:

T

U

sel1

sel2

sel3

sel4

40

250

19

70

269

-6

13

20

100

282

14

-33

27

-13

130

309

1

28

160

337

berikut ini perhitungannya:
≈ 275,5 – 0,65 – 0,495 + 0,04125 ≈ 274,3963.
Jadi, besar energi pada T = 83,5 diestimasikan 274,3963.

2. Percepatan suatu pesawat dalam fungsi waktu disajikan pada tabel berikut:

t

a

7

5,25

22

6,58

37

7,32

52

9,24

67

12,50

82

15,05

97

16,55

Tentukan percepatan pesawat tersebut saat t = 70.
Misal dipilih titik acuannya t₀ = 67, diperoleh p = (70 – 67)/15 = 3/15 = 0,2.
Karena –0,25 < p = 0,2 < 0,25 gunakan rumus Stirling. Berikut ini tabel selisihnya:

t

a

sel1

sel2

sel3

sel4

sel5

sel6

7

5,25

1,33

22

6,58

-0,59

0,74

1,77

37

7,32

1,18

-1,61

1,92

0,16

-0,6

52

9,24

1,34

-2,21

4,52

3,26

-2,05

3,92

67

12,5

-0,71

1,71

2,55

-0,34

82

15,05

-1,05

1,5

97

16,55

berikut ini perhitungannya:
≈ 12,5 + 0,581 – 0,0142 + 0,03824 – 0,00274 ≈ 13,1023.
Jadi, percepatan pesawat pada T = 70 diestimasikan 13,1023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

2025: ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

Jarak Antara Dua Garis