Titik Berat dan Titik Tinggi Segitiga
A. Titik Berat Segitiga
Ketiga garis berat segitiga berpotongan pada satu titik yang disebut titik berat. Hal ini sangat mudah dibuktikan dengan teorema Ceva. Hasil kali ketiga perbandingannya pasti 1, karena setiap sisi segitiga terbagi menjadi 2 bagian sama panjang, sehingga menurut teorema Ceva ketiga garis berat segitiga berpotongan pada satu titik.
Setiap garis berat segitiga terbagi menjadi 2 bagian oleh titik berat, dengan bagian terpanjang memiliki panjang 2 kali bagian terpendek. Hal ini dapat dibuktikan dengan teorema Menelaus.
Misalkan untuk garis berat CF berlaku perbandingan FO:OC = 1:2, dimana FO adalah bagian pendek dan OC adalah bagian panjang. Dikarenakan titik E, O, dan B segaris lurus, berlaku teorema Menelaus:
FO:OC = 1:2, terbukti bahwa perbandingannya 1:2
Jika cara yang sama diterapkan pada garis berat lain, akan diperoleh EO:OB = 1:2 dan DO:OA = 1:2
Sehingga terbukti bahwa perbandingan untuk bagian terpendek dan terpanjang adalah 1:2
B. Titik Tinggi Segitiga
Ketiga garis tinggi segitiga berpotongan pada satu titik yang disebut titik tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan kesebangunan segitiga dan teorema Ceva. Bukti sebagai berikut:
Perhatikan segitiga ADC dan BEC
(i) ∠π΄π·πΆ=∠π΅πΈπΆ karena siku-siku
(ii) ∠π΅πΆπΈ=∠π΄πΆπ· karena berhimpit
(iii) Jelas bahwa ∠πΆπ΄π· = ∠πΆπ΅πΈ karena sisa sudut
Jadi, keduanya sebangun (A-A-A), diperoleh perbandingan:
Perhatikan segitiga AEB dan AFC
(i) ∠π΄πΈπ΅ = ∠π΄πΉπΆ karena siku-siku
(ii) ∠π΅π΄πΈ = ∠πΆπ΄πΉ karena berhimpit
(iii) Jelas bahwa ∠π΄π΅πΈ = ∠π΄πΆπΉ karena sisa sudut
Jadi, keduanya sebangun (A-A-A), diperoleh perbandingan:
Perhatikan segitiga BDA dan BFC
(i) ∠π΅π·π΄ = ∠π΅πΉπΆ karena siku-siku
(ii) ∠π΄π΅π· = ∠πΆπ΅πΉ karena berhimpit
(iii) Jelas bahwa ∠π΅π΄π· = ∠π΅πΆπΉ karena sisa sudut
Jadi, keduanya sebangun (A-A-A), diperoleh perbandingan:
Untuk mencari perbandingan bagian terpendek dan terpanjang dari garis tinggi, gunakan dalil proyeksi dan teorema Menelaus. Contoh:
Proyeksikan sisi AC
π΄πΆ2 = π΄π΅2 + π΅πΆ2 − 2.π΅πΆ.π΅πΈ
82 = 62 + 72 −
2.7.π΅πΈ
64 = 36 + 49 − 14π΅πΈ
14π΅πΈ = 85 – 64
= 21
π΅πΈ = 21/14 = 3/2
πΆπΈ = π΅πΆ − π΅πΈ
πΆπΈ = 7 − 3/2 = 11/2
BE:CE = 3:11
Proyeksikan sisi BC
BπΆ2 = π΄π΅2 + AπΆ2 − 2.AB.AD
72 = 62 + 82 − 2.6.AD
49 = 36 + 64 − 12AD
12AD = 100 – 49 = 51
AD = 51/12 = 17/4
BD = AB − AD
BD = 6 − 17/4 = 7/4
AD:BD = 17:7
Karena CFD kolinear, berlaku teorema Menelaus:
Karena AFE kolinear, berlaku teorema Menelaus:
C. Keistimewaan Segitiga Samasisi
Titik berat dan titik tinggi segitiga samasisi adalah titik yang sama.
Komentar
Posting Komentar