Operasi Matriks
A. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
• Agar matriks dapat dijumlahkan (dan dikurangkan) diharuskan ukuran dan dimensinya sama, oleh karena itu matriks yang berbeda ukuran tidak dapat dijumlahkan (dan dikurangkan).
• Matriks hasil penjumlahan dan pengurangan memiliki ukuran yang sama dengan matriks asal.
• Penjumlahan (dan pengurangan) matriks adalah menambahkan (dan mengurangi) elemen pada posisi yang sama
Misal diberikan dua matriks A = (aij) dan B = (bij) yang berukuran m × n berlaku:
A + B = (aij + bij) berukuran m × n
A - B = (aij - bij) berukuran m × n
-A = (-aij) berukuran m × n
A + (-B) = A - B
dengan i = 1, 2, ..., m; dan j = 1, 2, ..., n
Sifat-sifat penjumlahan matriks:
• Sifat komutatif penjumlahan
A + B = B + A
• Sifat negatif pengurangan
A - B = -(B - A)
• Sifat asosiatif penjumlahan
(A + B) + C = A + (B + C) = A + B + C
• Sifat operasi matriks nol
A + 0 = A
A - 0 = A
A - A = 0
A + (-A) = 0
contoh:
Perkalian skalar matriks adalah mengalikan seluruh elemen matriks dengan skalar tersebut. Misal diberikan skalar real k dan matriks A = (aij) berlaku:
kA = (k.aij)
Sifat-sifat perkalian skalar dengan matriks:
• Sifat komutatif
kA = Ak
• Sifat asosiatif
(k1k2)A
= k1(k2A)
• Sifat identitas
1.A = A.1 = A
• Sifat negatif
-1.A = A.(-1) = -A
• Sifat distributif
k(A + B) = kA + kB
(k1
+ k2)A = k1A + k2A
contoh:
• Agar perkalian matriks dapat dilakukan, diharuskan banyak kolom pada matriks pertama sama dengan banyak baris pada matriks kedua, oleh karena itu dua matriks dengan banyak kolom pada matriks pertama berbeda dengan banyak baris pada matriks kedua tidak dapat dikalikan.
• Banyak baris matriks perkalian sama dengan banyak baris matriks pertama, banyak kolom matriks perkalian sama dengan banyak kolom matriks kedua.
• Perkalian matriks dengan matriks adalah mengalikan baris dengan kolom.
Misal diberikan matriks A = (aij) berukuran m × p dan B = (bij) berukuran p × n berlaku:
Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks:
• Tidak komutatif
AB ≠ BA
• Asosiatif
A(BC) = (AB)C = ABC
• Distributif kiri
A(B + C) = AB + AC
A(B - C) = AB - AC
• Distributif kanan
(A + B)C = AC + BC
(A - B)C = AC - BC
• Skalar
k(AB) = (kA)B = kAB
• Identitas
Im.A
= A
A.In
= A
Khusus matriks persegi berlaku IA = AI = A
• Matriks nol
A0 = 0
0A = 0
contoh:
catatan: Perkalian matriks tidak berlaku aturan pembatalan:
• Tidak berlaku "Jika AB = AC dan A ≠ 0, maka B = C", contoh:
Pada kasus ini, AB = AC dan A ≠ 0, tetapi B ≠ C.
• Tidak berlaku "Jika AD = 0 maka A = 0 atau D = 0", contoh:
• Tidak berlaku "Jika AD = 0 maka A = 0 atau D = 0", contoh:
D. Perpangkatan Matriks (Khusus Matriks Persegi)
Jika n bilangan bulat positif dan A suatu matriks persegi, maka An
= A × A × ... × A sebanyak n faktor. Contoh:
Am
× An = An × Am = Am+n, perkalian matriks berpangkat dengan menjumlahkan pangkatnya
(Am)n
= (An)m = Am×n, perpangkatan matriks berpangkat dengan mengalikan pangkatnya
E. Transpose Matriks
Jika A matriks berukuran m × n, maka transpose A (dinotasikan AT), merupakan matriks berukuran n × m dengan baris ke-i nya merupakan kolom ke-i dari A.
Baris menjadi kolom, dan kolom menjadi baris.
Misal diberikan A = (aij), transpose nya AT = (aji).
contoh:
Diberikan matriks A sebagai berikut:
|
2 |
3 |
|
|
1 |
4 |
|
|
5 |
6 |
|
|
2 |
1 |
5 |
|
|
3 |
4 |
6 |
|
• Dobel transpose
(AT)T
= A
Matriks yang ditranspose dua kali kembali ke matriks semula.
• Distributif
(A + B)T = AT + BT
Transpose matriks penjumlahan dengan menjumlahkan masing-masing transpose.
• Skalar
(kA)T = k(AT)
Transpose perkalian skalar yaitu mengalikan skalar dengan transpose matriks.
• Perkalian
(AB)T = BTAT
Transpose matriks perkalian yaitu mengalikan transpose matriks kedua dengan matriks pertama.
F. Trace (Khusus Matriks Persegi)
Misal A matriks persegi, trace dari A, disimbolkan tr(A), adalah jumlah elemen-elemen diagonal utama.
contoh:
|
1 |
2 |
3 |
|
|
4 |
5 |
6 |
|
|
7 |
8 |
9 |
|
Sifat istimewa trace matriks: tr(AAT) = tr(ATA), Bukti:
tr(AAT) adalah:
Komentar
Posting Komentar