Hubungan Invers Matriks dengan Sistem Persamaan Linear
1. Solvabilitas Sistem Persamaan Linear
Teorema: "Sistem persamaan linear bisa jadi tidak memiliki solusi, memiliki tepat satu solusi, atau memiliki tak hingga solusi".
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa SPL bisa jadi tidak memiliki solusi, bisa juga memiliki solusi. Pertanyaannya adalah mengapa SPL yang memiliki solusi hanya dua kemungkinan: memiliki tepat satu solusi atau memiliki tak hingga solusi? mengapa tidak ada kemungkinan selain tepat satu dan tak hingga? untuk menjawabnya, mari kita buktikan teorema ini:
Misal Ax = b memiliki
lebih dari satu solusi, misal x0 = x1 – x2,
dimana x1 dan x2 merupakan dua solusi berbeda dari Ax =
b. Karena x1 ≠ x2, akibatnya x0 ≠ 0, sehingga
berlaku:
Ax0 = A(x1
– x2) = Ax1 – Ax2 = b – b = 0
Misal k sebarang
skalar, berlaku:
A(x1 + kx0)
= Ax1 + A(kx0) = Ax1 + k.Ax0 = b +
k.0 = b + 0 = b
ternyata x1 + kx0 juga merupakan solusi
dari Ax = b. Dikarenakan x0 ≠ 0 dan k bernilai sebarang (terdapat
tak hingga nilai k), akibatnya Ax = b memiliki tak hingga solusi. ∎
2. Menyelesaikan SPL Menggunakan Invers Matriks
Teorema: “Jika A matriks yang dapat dibalik berukuran n × n, maka untuk setiap matriks b berukuran n × 1, SPL Ax = b memiliki tepat satu solusi yaitu x = A-1b ”. Bukti:
Dikarenakan A(A-1b) = b, tentunya x = A-1b merupakan solusi dari Ax = b. Untuk menunjukkan bahwa tepat satu solusi, anggap x0 sebagai sebarang solusi, dan tunjukkan bahwa x0 = A-1b.
Jika x0 sebarang solusi, maka Ax0 = b, kalikan masing-masing ruas dengan A-1 diperoleh x0 = A-1b ∎
contoh:
x1 + 2x2
+ 3x3 = 5
2x1 + 5x2
+ 3x3 = 3
x1 + 0x2
+ 8x3 = 17
dalam bentuk Ax = b:
invers dari A adalah:
sehingga solusinya adalah:
3. Invertibilitas Hasil Kali Matriks
Teorema: “Misal A dan B matriks persegi berukuran
sama, AB memiliki invers jika dan hanya jika A dan B memiliki invers”. Bukti:
(i) Jika AB memiliki invers maka A dan B memiliki invers
Kontraposisi dari pernyataan ini adalah jika A
atau B tidak memiliki invers maka AB tidak memiliki invers.
A atau B tidak memiliki invers. Apabila
dilakukan OBE, akan ada baris nol, sehingga berakibat hasil kalinya juga
memiliki baris nol. Jika OBE yang sama dilakukan pada AB juga akan ada baris
nol, yang artinya AB juga tidak memiliki invers.
(ii) Jika A dan B memiliki invers maka AB memiliki invers
A atau B memiliki invers berarti A-1A = I dan B-1B = I
A-1(AB) = (A-1A)B = IB = B
B-1A-1(AB) = B-1(A-1A)B = B-1(IB) = B-1B = I yang artinya AB memiliki invers.
∎
4. Menentukan Syarat Konsistensi
Suatu SPL Ax = b dengan A tidak memiliki invers, agar memiliki solusi disyaratkan setelah dilakukan OBE, baris pada matriks b yang bertepatan dengan baris nol pada matriks a harus bernilai nol.
contoh:
Tentukan
syarat untuk b1, b2, b3, agar SPL berikut
memiliki solusi:
x1 + x2
+ 2x3 = b1
x1 + 0x2
+ x3 = b2
2x1 + x2
+ 3x3 = b3
Dalam bentuk matriks augmentasi:
Setelah dilakukan OBE, terdapat baris nol. Agar SPL memiliki solusi, diharuskan konstantanya juga nol. Diharuskan b3
– b2 – b1 = 0, boleh juga ditulis b3
= b1 + b2 untuk sebarang nilai b1 dan b2, agar SPL memiliki solusi.
5. Solvabilitas SPL dengan Matriks yang Tidak Memiliki Invers
Matriks yang tidak memiliki invers apabila dilakukan OBE akan didapati baris nol.
a) Jika konstanta pada baris nol tidak sama dengan nol, maka SPL tidak memiliki solusi.
Mengapa demikian? karena mustahil ada x1,
x2, …, xn yang memenuhi 0x1
+ 0x2 + … + 0xn = b dengan b ≠ 0.
b) Jika konstanta pada baris nol sama dengan nol, maka SPL memiliki tak hingga solusi.
Mengapa demikian? karena terdapat tak hingga ada x1, x2, …, xn yang memenuhi 0x1 + 0x2 + … + 0xn = 0.
Komentar
Posting Komentar