Perkalian Silang Vektor

1. Perkalian Silang Vektor
Misal u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) merupakan vektor-vektor dalam dimensi tiga. Perkalian silang keduanya, ditulis u × v, adalah vektor yang didefinisikan sebagai:
u × v = (u2v3 − u3v2u3v1 − u1v3u1v2 − u2v1)
dapat dinotasikan juga dalam determinan
untuk mempermudah mengingatnya, bisa juga dengan matriks berukuran 2 × 3:
untuk menentukan komponennya, hapus kolom yang bertepatan dengannya, khusus komponen kedua tandanya dilawankan, INGAT kembali kofaktor.
Catatan:
Hasil kali silang vektor merupakan vektor, berbeda dengan hasil kali titik yang merupakan skalar.

2. Sifat-Sifat Perkalian Silang Vektor
Misal u, v, w merupakan vektor dalam R3, berlaku sifat-sifat perkalian silang:
a) Sifat Ortogonal
u ∙ (u × v) = 0
v ∙ (u × v) = 0
Hasil kali silang dua vektor ortogonal terhadap kedua vektor tersebut.
b) Identitas Lagrange
Perhatikan uraian berikut:
c) Hubungan antara perkalian silang dengan perkalian titik
u × (v × w) = (u ∙ w)v − (u ∙ v)w
(u × v) × w = (u ∙ w)v − (v ∙ w)u

3. Sifat-Sifat Aritmatik Perkalian Silang Vektor
Misal uvw merupakan vektor dalam R3, dan k sebarang skalar, berlaku sifat-sifat perkalian silang:
a) Sifat Berlawanan Tanda
u × v = −(v × u)
b) Sifat Distributif
u × (v + w) = u × v + u × w
(u + v) × w = u × w + v × w
c) Sifat Skalar
k(u × v) = (ku) × v = u × (kv)
d) Sifat Nol
u × 0 = 0 × u = 0
u × u = 0

4. Vektor Satuan Standar
Tinjau vektor i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), k = (0, 0, 1). Masing-masing memiliki panjang 1 dan terletak pada sumbu koordinat, disebut sebagai vektor satuan standar dalam dimensi tiga. Setiap vektor v = (v1, v2, v3) dalam dimensi tiga dapat dinyatakan dalam i, j, k, sebagaimana berikut:
v = (v1, v2, v3) = v1(1, 0, 0) + v2(0, 1, 0) + v3(0, 0, 1) = v1iv2jv3k
Hasil kali silang vektor satuan standar
i × i = j × j = k × k = 0
i × j = k,    j × k = i,    k × i = j
j × i = −k,    k × j = −i,    i × k = −j
Hasil kali titik vektor satuan standar
ii = jj = kk = 1
ij = ji = jk = kj = ki = ik = 0

5. Perkalian Silang dalam Determinan
Perkalian silang vektor dapat ditulis dalam bentuk determinan matriks:

6. Aturan Tangan Kanan
Kita tahu bahwa u × v ortogonal terhadap u dan v. Jika u dan v adalah vektor-vektor tak nol, dapat ditunjukkan bahwa arah u × v dapat ditentukan dengan menggunakan "aturan tangan kanan" berikut ini:
Misal ΞΈ adalah sudut antara u dan v, dan anggap u diputar dengan sudut ΞΈ sampai berimpitan dengan v. Jika jari-jari tangan kanan ditekuk sehingga menunjuk arah putaran, maka ibu jari menunjukkan (kira-kira) arah u × v.

7. Luas Jajargenjang
Ingat kembali identitas Lagrange:
identitas Lagrange ini digunakan untuk menentukan panjang dari hasil kali silang vektor.
Uraikan identitas Lagrange:
u × v‖ = ‖u‖ ‖v‖ sin⁡πœƒ
dikarenakan 0 ≤ πœƒ ≤ πœ‹, sin⁡πœƒ tidak mungkin negatif sehingga tidak perlu tanda mutlak.
Perhatikan gambar berikut:
Misalkan sebuah jajargenjang memiliki alas dengan panjang ‖u‖, sisi sampingnya ‖v‖, dan sudut antara alas dengan sisi samping adalah πœƒ. Hasil kali ‖v‖ sin⁡πœƒ sama dengan tinggi jajargenjang, sehingga:
A = (alas)(tinggi) = ‖u‖ ‖v‖ sin⁡πœƒ = ‖u × v
Dengan kata lain, berlaku pernyataan:
"Jika u dan v merupakan vektor-vektor dalam dimensi 3, maka panjang ‖u × v‖ sama dengan luas jajargenjang yang dibentuk oleh u dan v"

8. Perkalian Skalar Ganda Tiga
Perkalian skalar ganda tiga dari u, v, dan w didefinisikan sebagai:
u ∙ (v × w)
Lalu bagaimana rumus untuk perkalian skalar ganda tiga u ∙ (v × w)?
Ingat kembali perkalian skalar, perkalian silang vektor, dan vektor satuan standar:
Berikut identitas perkalian skalar ganda tiga:
u ∙ (v × w) = w ∙ (u × v) = v ∙ (w × u)
ingat kembali sifat-sifat aritmatik perkalian silang vektor, sehingga diperoleh identitas:
u ∙ (v × w) = w ∙ (u × v) = v ∙ (w × u) = -u ∙ (w × v) = -w ∙ (v × u) = -v ∙ (u × w)
-u ∙ (v × w) = -w ∙ (u × v) = -v ∙ (w × u) = u ∙ (w × v) = w ∙ (v × u) = v ∙ (u × w)

Komentar

Postingan Populer