Kejadian Saling Bebas, Frekuensi Relatif, Frekuensi Harapan

1. Kejadian Saling Bebas
Definisi: Jika A dan B kejadian saling bebas, maka 𝑃(𝐴 | 𝐵) = 𝑃(𝐴) karena terjadinya kejadian A tidak dipengaruhi oleh kejadian B. Akibatnya kejadian A dan B saling bebas jika dan hanya jika
P(A ∩ B) = P(A).P(B)
contoh:
Di dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah, 3 bola putih, dan 1 bola hitam. Sebuah bola diambil secara acak lalu dikembalikan ke kotak, peluang terambilnya bola merah pada pengambilan pertama dan bola putih pada pengambilan kedua adalah:
P(A ∩ B) = P(A).P(B) = ½ × ⅜ = 3/16

2. Frekuensi Relatif
Definisi: Jika suatu eksperimen dilakukan sebanyak 𝑛 kali, kejadian 𝐴 muncul nA kali maka rasio 
disebut Frekuensi Relatif Kejadian 𝐴.
contoh:
Dalam pelemparan dadu sebanyak 40 kali, matadadu 5 muncul sebanyak 8 kali, frekuensi relatifnya adalah 8/40 = ⅕.
Perhatikan bahwa fA diperoleh dari 𝑛 pengulangan merupakan suatu fungsi konvergen ke 𝑃(𝐴) jika 𝑛→∞. Semakin banyak percobaan, frekuensi relatif semakin mendekati peluang. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi relatif merupakan peluang empirik (posteori).
Definisi empirik peluang: Jika suatu eksperimen dilakukan n kali dan kejadian A muncul sebanyak nA kali, maka peluang kejadian A dinyatakan sebagai:
Boleh dikatakan bahwa peluang adalah frekuensi relatif dari tak hingga percobaan.

3. Frekuensi Harapan
Jika pada suatu eksperimen dilakukan sebanyak n kali dengan peluang kejadian A adalah P(A), maka frekuensi harapan kejadian A yaitu fh(A) = n × P(A) 
Definisi di atas menunjukkan bahwa frekuensi harapan suatu kejadian merupakan harapan banyaknya kejadian yang dapat terjadi dari banyak percobaan yang dilakukan. 
contoh:
Sebuah dadu dilempar 100 kali, frekuensi harapan munculnya matadadu bilangan ganjil adalah:
fh(A) = n × P(A) = 100 × ½ = 50 kali.
Jadi, dari pelemparan sebuah dadu sebanyak 100 kali, dapat diharapkan munculnya mata dadu bilangan ganjil sebanyak 50 kali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

2024: Aritmatika Jilid XII

2025: ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)