Persamaan Luasan
Tempat kedudukan titik dimana koordinat x, y, z terdapat hubungan yang dinyatakan oleh suatu persamaan f(x, y, z) = 0 merupakan suatu persamaan luasan/permukaan bidang lengkung atau bidang datar.
1. Persamaan yang Bebas dari Satu Variabel, Tabung / Silinder
A. Tabung atau Silinder
Misal suatu kurva C dan l adalah garis yang memotong C tapi tidak sebidang dengan C. Semua garis yang sejajar dengan l dan memotong C akan membentuk permukaan yang di sebut tabung. Kurva C dinamakan kurva pembangun.
Garis-garis pelukis suatu tabung bisa saja tidak sejajar dengan sumbu manapun. Untuk kasus khusus dimana garis pelukis sejajar dengan salahsatu sumbu, persamaannya terbebas dari variabel yang bertepatan dengannya.
B. Persamaan yang Bebas dari Satu Variabel
• Persamaan f(x, y) = 0 menyatakan sebuah silinder dengan semua garis pelukisnya sejajar sumbu Z.
• Persamaan f(x, z) = 0 menyatakan sebuah silinder dengan semua garis pelukisnya sejajar sumbu Y.
• Persamaan f(y, z) = 0 menyatakan sebuah silinder dengan semua garis pelukisnya sejajar sumbu X.
contoh:
Misal diberikan persamaan x² + y² = 9, terbentuk silinder berikut:
2. Persamaan yang Hanya Mengandung Satu Variabel
• Persamaan f(x) = 0 : Himpunan bidang datar yang sejajar YOZ
• Persamaan f(y) = 0 : Himpunan bidang datar yang sejajar XOZ
• Persamaan f(z) = 0 : Himpunan bidang datar yang sejajar XOY
contoh:
3. Persamaan Bidang
A. Bentuk Umum
Bentuk umum persamaan bidang adalah Ax + By + Cz + D = 0, dengan A ≠ 0 ∨ B ≠ 0 ∨ C ≠ 0.
contoh: Bidang dengan persamaan 2x + 3y + 6z − 6 = 0.
Untuk menentukan titik potong bidang dengan masing-masing sumbu adalah masukkan nilai 0 ke variabel lain.
B. Persamaan Bidang Melalui Tiga Titik
Misal diberikan tiga titik P1(x1, y1, z1), P2(x2, y2, z2), dan P3(x3, y3, z3). Dikarenakan titik terletak pada bidang Ax + By + Cz + D = 0 tentunya memenuhi:
x1A + y1B + z1C + D = 0 (i)
x2A + y2B + z2C + D = 0 (ii)
x3A + y3B + z3C + D = 0 (iii)
Sebagaimana kita ketahui bahwa A, B, C merupakan koefisien, sedangkan d merupakan konstanta, kita dapat memindahkan konstanta ke ruas kanan sehingga terbentuklah SPL sebagai berikut:
x1A + y1B + z1C = −D (i)
x2A + y2B + z2C = −D (ii)
x3A + y3B + z3C = −D (iii)
Untuk menentukan persamaan bidang melalui tiga titik bisa dengan menyelesaikan SPL tersebut. SPL yang dibentuk oleh tiga titik yang terletak pada bidang selalu memiliki solusi karena apabila terdapat baris nol, secara otomatis nilai D sama dengan nol.
Selain menggunakan SPL, persamaan bidang melalui tiga titik juga bisa diselesaikan menggunakan vektor.
• Pilih salahsatu titik sebagai titik pangkal, misal P1(x1, y1, z1)
• Buat dua vektor yang berpangkal di P1(x1, y1, z1) dan ujungnya masing-masing di P2(x2, y2, z2) dan P3(x3, y3, z3)
• Kalikan silang kedua vektor, diperoleh vektor normal (vektor yang tegak lurus dengan bidang)
Pada akhirnya, persamaan bidang melalui tiga titik dapat ditentukan menggunakan determinan matriks 3 × 3 berikut:
Misal diberikan tiga titik P1(x1, y1, z1), P2(x2, y2, z2), dan P3(x3, y3, z3) yang mana ketiganya kolinear (terletak pada satu garis lurus), SPL yang terbentuk:
x1A + y1B + z1C = −D (i)
x2A + y2B + z2C = −D (ii)
x3A + y3B + z3C = −D (iii)
memiliki tak hingga solusi. Hal ini terjadi ketika determinan dari matriks koefisiennya nol, dengan kata lain:
4. Permukaan Kuadrik
Permukaan dalam ruang dimensi tiga yang persamaannya berderajat dua dinamakan permukaan kuadrik. Bentuk umum persamaan kuadrik adalah:
Ax² + By² + Cz² + Dxy + Exz + Fyz + Gx + Hy + Iz + J = 0.
Dengan melakukan rotasi, koefisien D, E, F dapat dihilangkan.
Dengan melakukan translasi, koefisien G, H, I dapat dihilangkan (jika memungkinkan).
Sehingga dapat diperoleh bentuk tereduksi paling sederhana Ax² + By² + Cz² + J = 0 atau Ax² + By² + Iz = 0. Bentuk sederhana ini berpusat di O(0, 0, 0) dan sumbu-sumbu utamanya sama tidak miring.
Berikut ini beberapa contoh permukaan kuadrik istimewa:
A. Ellipsoid
Ingat! ciri-ciri ellipsoid adalah ketika ruas kanan positif, seluruh suku di ruas kiri bertanda positif.
B. Hiperboloid Satu Lembar
Ingat! ciri-ciri hiperboloid satu lembar adalah ketika ruas kanan positif, dua suku di ruas kiri bertanda positif dan satu suku bertanda negatif.
C. Hiperboloid Dua Lembar
C. Hiperboloid Dua Lembar
Ingat! ciri-ciri hiperboloid dua lembar adalah ketika ruas kanan positif, satu suku di ruas kiri bertanda positif dan dua suku bertanda negatif.
D. Paraboloid Eliptik
D. Paraboloid Eliptik
(i) Dua variabel berderajat dua dan keduanya bertanda sama
(ii) Satu variabel berderajat satu
(ii) Satu variabel berderajat satu
(iii) Tidak ada konstanta
E. Paraboloid Hiperbolik
Ingat! ciri-ciri paraboloid eliptik adalah:
(i) Dua variabel berderajat dua dan keduanya bertanda beda
(ii) Satu variabel berderajat satu
(ii) Satu variabel berderajat satu
(iii) Tidak ada konstanta
F. Kerucut Eliptik
(i) Ketiga variabel berderajat dua
(ii) Dua variabel bertanda sama dan satu variabel bertanda beda
(iii) Tidak ada konstanta
Komentar
Posting Komentar