Rumus Translasi (Geseran)

1. Rumus Geseran
Misal titik B(a, b) dan P(x, y). Tentu saja vektor OB = (a, b), sehingga pergeseran titik P menurut vektor OB adalah:
SOB(P) = P'(x', y') = P'(x + a, y + b); dengan vektor (a, b) merupakan vektor geseran.
Boleh juga dinyatakan dalam bentuk matriks:

2. Penjelasan Aturan-Aturan Geseran
A. Vektor-vektor yang ekivalen
SAB = SCD jika dan hanya jika AB = CD.
Misalkan AB = CD = (u, v), misal P(x, y), tentu saja pergeseran titik P menurut vektor AB dan CD adalah sama:
SAB(P) = SCD(P) = P'(x + u, y + v)
B. Kejajargenjangan
Misalkan titik-titik A, B, C tidak segaris. SAB = SCD jika dan hanya jika CABD berupa jajargenjang.
Misal A(xA, yA), B(xB, yB), C(xC, yC), D(xD, yD), dan tidak ada tiga titik yang segaris, sehingga keempat titik membentuk segiempat.
AB = (xB − xA, yB − yA); CD = (xD − xC, yD − yC)
SAB = SCD berarti AB = CD, sehingga (xB − xA, yB − yA) = (xD − xC, yD − yC)
xB − xA = xD − xC; dan yB − yA = yD − yC;
xB − xD = xA − xC; dan yB − yD = yA − yC;
(xB − xDyB − yD) = (xA − xCyA − yC)
BD = AC.
Dikarenakan AB = CD dan BD = AC, kita mendapati bahwa |AB| = |CD| dan |BD| = |AC|, yang artinya sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. Oleh karena itu, CABD merupakan jajargenjang.
C. Keberadaan unsur tetap
Geseran SAB akan menjadi identitas jika dan hanya jika A = B. Jadi SAB ≠ I untuk setiap titik dalam bidang yang dipindahkan. Dengan demikian tidak ada titik tetap, dan ada garis tetap yaitu semua garis yang sejajar dengan AB.
Untuk kasus A = B, jelas bahwa AB = (0, 0), sehingga misal P(x, y); SAB(P) = (x, y) + (0, 0) = (x, y) sehingga SAB merupakan identitas.
Adapun untuk A ≠ B, jelas bahwa AB ≠ (0, 0), sehingga dapat dipastikan SAB bukan identitas untuk titik apapun.
Misal vektor AB = (u, v), titik P(x, y). Garis g sejajar dengan vektor AB sehingga bergradien sama, yaitu v/u. Misal garis g dinyatakan dalam bentuk y = mx + c, akan diperoleh:
g: y = (v/u)x + c, kalikan masing-masing ruas dengan u
g: uy = vx + cu, misalkan cu = n
g: vx − uy + n = 0
SAB(P) = P'(x', y') = P'(x + u, y + v), sehingga (x, y) = (x' − u, y' − v)
Translasikan g menurut vektor AB, akan diperoleh:
g: vx − uy + n = 0
g: v(x' − u) − u(y' − v) + n = 0
g: vx' − uv − uy' + uv + n = 0
g: vx' − uy' + n = 0
g': vx − uy + n = 0 ≡ g
Jadi, garis yang sejajar dengan vektor geseran merupakan unsur tetap.
D. Isometri
Suatu geseran adalah isometri.
Misal P(a, b), Q(c, d), dan suatu vektor u = (e, f).
PQ = (c − a, d − b)
Jarak dari P ke Q sama dengan norm vektor PQ. Ditulis |PQ| = ‖PQ‖ = ‖c − a, d − b‖
Misal P digeser menurut vektor u, P' = (a + e, b + f)
Misal Q digeser menurut vektor u, Q' = (c + e, d + f)
P'Q' = (c − a, d − b) = PQ. Sehingga ‖P'Q'‖ = ‖PQ‖, oleh karena itu |P'Q'| = |PQ|.
Jadi, translasi (geseran) merupakan isometri.
E. Ketetapan Arah Garis
Geseran mempertahankan arah garis.
Misal suatu garis g: y = mx + c, dan titik P(x, y) terletak pada garis g. Gradien garis g adalah m.
Misal diberikan vektor u = (e, f). Garis g digeser menurut vektor u.
Su(P) = P'(x', y') = (x + e, y + f), sehingga (x, y) = (x' − e, y' − f).
g: y = mx + c
g: y' − f = m(x' − e) + c
g: y' = mx' − me + c + f
g': y = mx − me + c + f
Gradien garis g' adalah m, yang mana sama dengan gradien garis g, sehingga g' sejajar dengan g. Dengan kata lain, geseran mempertahankan arah garis.
F. Komposisi Geseran
Hasil komposisi dua geseran SAB dan SCD akan berupa geseran SPQ dengan PQ = AB + CD.
Misal AB = (a, b) dan CD = (c, d), dan titik E(e, f)
SCD(E) = E'(e + c, f + d)
(SAB ∘ SCD)(E) = SAB(SCD(E)) = SAB(E') = E''(e + c + a, f + d + b)
Misal PQ = EE'' = (a + c, b + d) = (a, b) + (c, d) = AB + CD.
Jadi, hasil komposisi dua geseran dengan penjumlahan vektor.

3. Grup Abel dari Geseran
Himpunan geseran menyusun grup abel.
Grup Abel adalah grup dengan operasi yang bersifat komutatif. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa transformasi menyusun grup, untuk menunjukkan bahwa himpunan geseran menyusun grup Abel, cukup tunjukkan bahwa komposisi geseran bersifat komutatif.
Telah kita ketahui bahwa hasil komposisi geseran dengan penjumlahan vektor, dan dikarenakan penjumlahan vektor bersifat komutatif, tentu komposisi geseran bersifat komutatif. Oleh karena itu, himpunan geseran menyusun grup Abel.

Contoh Soal
Misalkan A(2, 1) dan B(5, –2), C(2, 7), N(2, 6) dan g: 2x – y + 3 = 0.
a) Jika SABSCD(N) = N'(4, –5) maka tentukan titik D!
AB = (5 – 2, –2 – 1) = (3, –3)
Misal D(x, y), CD = (x – 2, y – 7)
SABSCD(N) = SAB(2 + x – 2, 6 + y – 7) = SAB(x, y – 1) = N'(x + 3, y – 1 – 3) = N'(x + 3, y – 4)
N'(x + 3, y – 4) = N'(4, –5), diperoleh:
x + 3 = 4, sehingga x = 1
y – 4 = –5, sehingga y = –1
Jadi, koordinat titik D(1, –1)
b) Jika SAB(k) = g maka tentukan k!
SAB(k) = g berarti SBA(g) = k
BA = –AB = –(3, –3) = (–3, 3)
g: 2x – y + 3 = 0
SBA(x, y) = (x', y') = (x – 3, y + 3)
(x, y) = (x' + 3, y' – 3)
g: 2x – y + 3 = 0
g: 2(x' + 3) – (y' – 3) + 3 = 0
g: 2x' + 6 – y' + 3 + 3 = 0
g: 2x' – y' + 12 = 0
k: 2x – y + 12 = 0

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

2024: Aritmatika Jilid XII

2025: ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)