Lebih Lanjut Setengah Putaran

1. Isometri
Setengah putaran merupakan isometri.
Perhatikan gambar berikut:
Misal diberikan titik A, B, dan HP setengah putaran terhadap titik P. Misal HP(A) = A' dan HP(B) = B'. Berdasarkan definisi, P merupakan titik tengah AA' dan BB' sehingga APA' dan BPB' kolinear. Oleh karena itu |AP| = |A'P| dan |BP| = |BP'|. Selain itu, ∠APB = ∠A'PB' karena bertolak belakang.
Jadi, ∆APB ≅ ∆A'PB'. Dari kekongruenannya berlaku |AB| = |A'B'|. Dengan kata lain, setengah putaran merupakan isometri.

2. Kolineasi
Setengah putaran merupakan kolineasi.
Misal diberikan garis g: ax + by + c = 0 dan HP setengah putaran terhadap titik P.
Misal P(p, q), HP: (x', y') = −(x, y) + 2(p, q), sehingga HP-1: (x, y) = −(x', y') + 2(p, q)
g: a(−x' + 2p) + b(−y' + 2q) + c = 0
g: −ax' + 2ap − by' + 2bq + c = 0
g: −ax' − by' + 2ap + 2bq + c = 0
HP(g) = g': −ax − by + 2ap + 2bq + c = 0
Persamaan g' merupakan persamaan garis, artinya setengah putaran yang dikenakan pada garis menghasilkan garis. Jadi, setengah putaran merupakan kolineasi.

3. Kesejajaran
Misal diberikan garis g dan setengah putaran H. H(g) = g' sejajar dengan g.
Ingat kembali poin sebelumnya:
Diberikan garis g: ax + by + c = 0
HP(g) = g': −ax − by + 2ap + 2bq + c = 0
Gradien garis g' adalah a/(−b) = −a/b, sama dengan gradien garis g, sehingga g' sejajar dengan g.
Jadi, garis dari setengah putaran sejajar dengan garis awal.

4. Keberadaan Invarian (Unsur Tetap)
Satu-satunya titik tetap dari HP adalah P sendiri, sedangkan garis-garis tetap adalah garis yang melalui P.
(a) Berdasarkan definisi setengah putaran, jelas bahwa satu-satunya titik tetap adalah P.
(b) Misal diberikan garis g: ax + by + c = 0
Ingat kembali bahwa HP(g) = g': −ax − by + 2ap + 2bq + c = 0
Agar g' merupakan garis yang sama dengan g, diharuskan −a/a = −b/b = (2ap + 2bq + c)/c = 0
−1 = (2ap + 2bq + c)/c
2ap + 2bq + c = −c
2ap + 2bq + 2c = 0
ap + bq + c = 0, hal ini berlaku ketika titik P(p, q) terletak pada garis g: ax + by + c = 0.
Jadi, agar g merupakan garis tetap, diharuskan melalui titik P. Begitu juga garis-garis yang melalui P akan menjadi garis tetap.

5. Komposisi
Hasil komposisi dari dua setengah putaran merupakan geseran.
Misal diberikan titik P(a, b), Q(c, d), R(e, f) dan H setengah putaran.
HP(R) = R'(e', f') = (−e + 2a, −f + 2b)
HQHP(R) = HQ(R') = R''(e'', f'') = (e − 2a + 2c, f − 2b + 2d) = (e, f) + 2(c − a, d − b)
Jadi, komposisi HQ ∘ HP adalah geseran dengan vektor geseran 2PQ.
Tambahan: Kasus khusus B titik tengah AC, berlaku HBHA = SAC = HCHB.

6. Non-Kolinear
Misal tiga titik A, B, C tidak kolinear dan suatu titik D sehingga AD = BC, berlaku HCHBHA = HD.
Perhatikan gambar berikut:
Misal A(xA, yA), B(xB, yB), C(xC, yC)
BC = (xC − xB, yC − yB)
Dikarenakan AD = BC, koordinat D = SBC(A) = (xA + xC − xB, yA + yC − yB).
Ingat kembali bahwa komposisi HBHA adalah geseran dengan vektor geseran 2AB.
HBHA: S2AB = (x + 2xB − 2xA, y + 2yB − 2yA)
HCHBHA: −(x + 2xB − 2xA, y + 2yB − 2yA) + 2(xC, yC) = (−x − 2xB + 2xA + 2xC, −y − 2yB + 2yA + 2yC)
HD: (x', y') = −(x, y) + 2(xA + xC − xB, yA + yC − yB) = (−x + 2xA + 2xC − 2xB , −y + 2yA + 2yC − 2yB).
Jadi, HCHBHA = HD.

7. Reverse (Pembalikan Urutan) Tiga Titik
Diberikan sebarang tiga titik A, B, C, berlaku HCHBHA = HAHBHC.
Ingat kembali bahwa HCHBHA: −(x + 2xB − 2xA, y + 2yB − 2yA) + 2(xC, yC) = (−x − 2xB + 2xA + 2xC, −y − 2yB + 2yA + 2yC)
Ingat kembali bahwa komposisi HBHC adalah geseran dengan vektor geseran 2CB.
HBHC: S2CB = (x + 2xB − 2xC, y + 2yB − 2yC)
HAHBHC: −(x + 2xB − 2xC, y + 2yB − 2yC) + 2(xA, yA) = (−x − 2xB + 2xC + 2xA, −y − 2yB + 2yC + 2yA)
Jadi, HCHBHA = HAHBHC.

8. Kesejajaran
Setengah putaran mempertahankan kesejajaran.
Misal diberikan dua garis g dan h, dengan keduanya sejajar. Misal H setengah putaran, ingat kembali bahwa H(g) = g' // g, tentu juga H(h) = h' // h.
Karena g' // g, g // h dan h // h', maka g' // h'. Jadi, setengah putaran mempertahankan kesejajaran.

9. Besar Sudut
Setengah putaran mempertahankan besar sudut.
Misal P(a, b), Q(c, d) dan R(e, f).
Misal dibuat vektor masing-masing berpangkal di Q, akan diperoleh dua buah vektor, yaitu:
QP = (a − c, b − d) dan QR = (e − c, f − d)
Dan ∠PQR sama dengan sudut antara kedua vektor.
Misal titik S(g, h) dan HS setengah putaran terhadap S.
HS(P) = P'(−a + 2g, −b + 2h)
HS(Q) = Q'(−c + 2g, −d + 2h)
HS(R) = R'(−e + 2g, −f + 2h)
Misal dibuat vektor masing-masing berpangkal di Q', akan diperoleh dua buah vektor, yaitu:
Q'P' = (c − a, d − b) = −QP dan Q'R' = (c − e, d − f) = −QR
Vektor baru dari hasil setengah putaran, adalah vektor yang panjangnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Apabila dihitung kosinus sudut antara kedua vektor, akan diperoleh hasil yang sama antara sudut lama dengan sudut baru. Ini berarti sudut baru sama besar dengan sudut lama.
Jadi, setengah putaran mempertahankan besar sudut.

Contoh Soal
Diberikan dua titik A, B masing-masing dengan koordinat (1, 2) dan (4, 6). Tentukan dua buah setengah putaran HP dan HQ sedemikian sehingga HPHQ = SAB. Kemudian jika titik C(a, b) maka tentukan titik C agar HCHBHA = HB!
(i) Ingat kembali bahwa komposisi HPHQ adalah geseran dengan vektor geseran 2QP.
Diberikan geseran dengan vektor geseran AB = (4 − 1, 6 − 2) = (3, 4) dan AB = 2QP sehingga:
QP = ½AB = (3/2, 2), misal titik Q(xq, yq), koordinat titik P adalah P(xq + 3/2, yq + 2).
(ii) Diberikan titik C(a, b), A(1, 2), B(4, 6).
Ingat kembali bahwa komposisi HBHA adalah geseran dengan vektor geseran 2AB = 2(3, 4) = (6, 8).
Sehingga HBHA = S2AB : (x', y') = (x + 6, y + 8)
HCHBHA = HCS2AB : (x'', y'') = (−x' + 2a, −y' + 2b) = (−x − 6 + 2a, −y − 8 + 2b)
HB: (x', y') = (−x + 2.4, −y + 2.6) = (−x + 8, −y + 12)
Agar HCHBHA = HB diharuskan (−x − 6 + 2a, −y − 8 + 2b) = (−x + 8, −y + 12)
− 6 + 2a = 8 dan − 8 + 2b = 12
a = 7 dan b = 10
Jadi, C(7, 10)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

2024: Aritmatika Jilid XII

2025: ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)