Fungsi Logaritma
1. Fungsi Logaritma
Fungsi logaritma dengan bilangan pokok a didefinisikan sebagai:
f(x) = alog(x) dengan a > 0, a ≠ 1, dan x > 0
fungsi logaritma ini adalah invers dari fungsi eksponensial.
Ingat kembali bahwa dalam fungsi eksponensial, diharuskan a > 0 dan a ≠ 1, hal ini juga berlaku untuk fungsi logaritma.
• nilai x harus positif agar alog(x) bilangan real
• andaikan x = 0, nilai alog(x) tidak terdefinisi
• andaikan x negatif, nilai alog(x) bilangan kompleks
Fungsi logaritma bersifat:
• Kontinu
• Merupakan fungsi injektif (satu-satu)
• Domainnya adalah (0, ∞)
• Range nya adalah (–∞, ∞)
2. Sifat-Sifat Grafik Fungsi Logaritma
Grafik fungsi logaritma f(x) = alog(x) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Jika 0 < a < 1, maka kurva monoton turun. Artinya, grafiknya akan selalu menurun dari kiri ke kanan.
b. Jika a > 1, maka kurva monoton naik. Artinya, grafiknya akan selalu naik dari kiri ke kanan.
c. Memotong sumbu x di titik (1, 0). Artinya, grafik akan selalu melalui titik (1, 0).
d. Memiliki asimtot tegak di x = 0 (Sumbu Y). Artinya, grafik akan semakin mendekati sumbu y tetapi tidak pernah menyentuhnya.
3. Komparasi Fungsi Eksponensial vs Fungsi Logaritma
Perbandingan |
Fungsi
Eksponensial |
Fungsi
Logaritma |
Daerah Asal |
Bilangan real |
Bilangan real positif |
Range |
Bilangan real positif |
Bilangan real |
Titik Potong dengan Sumbu x |
Tidak ada |
Titik (1, 0) |
Titik Potong dengan Sumbu y |
Titik (0, 1) |
Tidak ada |
Asimtot |
Sumbu x (mendatar) |
Sumbu y (tegak) |
4. Melukis Grafik Fungsi Logaritma
Berikut ini cara melukis grafik fungsi logaritma yang sudah digeser.
Misal f(x) = alog(x + b) + c, berikut langkah-langkah melukis grafiknya:
a. Perhatikan nilai a, untuk 0 < a < 1, grafik monoton turun, sedangkan untuk a > 1, grafik monoton naik
b. Titik potong sumbu x
Untuk menentukan titik potong sumbu x, diharuskan y = 0
y = f(x) = alog(x + b) + c = 0
alog(x + b) = –c, a dipangkatkan masing-masing ruas
x + b = a–c
x = a–c – b
titik potong sumbu x adalah (a–c – b, 0)
c. Titik potong sumbu y
Untuk menentukan titik potong sumbu x, diharuskan x = 0
y = f(0) = alog(b) + c
titik potong sumbu y adalah (0, alog(b) + c)
d. Asimtot tegak
Asimtot tegak adalah nilai x = p sehingga semakin x mendekati p, nilai f(x) akan semakin mendekati ∞ atau –∞.
Untuk f(x) = alog(x + b) + c, nilai fungsi akan mendekati ±∞ ketika x + b = 0
asimtot tegaknya adalah x = –b
Contoh:
Gambarkan grafik fungsi f(x) = 2log(x + 1) + 3.
• a = 2 > 1, sehingga grafik monoton naik
• Titik potong sumbu x
f(x) = 2log(x + 1) + 3, a = 2, b = 1, c = 3
titik potong sumbu x = a–c – b = 2–3 – 1 = –⅞
titik potongnya adalah (–⅞, 0)
• Titik potong sumbu y
titik potong sumbu y = alog(b) + c = 2log(1) + 3 = 3
titik potongnya adalah (0, 3)
• Asimtot tegak
asimtot tegak adalah x = –b = –1
• Titik bantu
x = 1 → y = f(1) = 2log(1 + 1) + 3 = 4, titik (1, 4)
x = 3 → y = f(3) = 2log(3 + 1) + 3 = 5, titik (3, 5)
• Grafik
Berikut video tentang logaritma:
Komentar
Posting Komentar