Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponensial

1. Persamaan Eksponensial Berbentuk af(x) = ag(x) 
Persamaan eksponensial berbentuk af(x) = ag(x)a > 0 dan a ≠ 1 dapat diselesaikan dengan:
f(x) = g(x)
Contoh:
Tentukan nilai x yang memenuhi 4x–2 = 23x+1 
kedua ruas belum sama bilangan pokoknya, untuk menyelesaikan perlu disamakan bilangan pokoknya.
(22)x–2 = 23x+1 
22x–4 = 23x+1 
2x – 4 = 3x + 1
2x – 3x = 1 + 4
–x = 5
x = –5
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah –5.

2. Persamaan Eksponensial Berbentuk a.p2f(x) + b.pf(x) + c = 0
Persamaan eksponensial berbentuk a.p2f(x) + b.pf(x) + c = 0 dapat diselesaikan dengan memisalkan pf(x) sebagai t sehingga terbentuk persamaan kuadrat.
Contoh:
Tentukan nilai x yang memenuhi 32x+1  4.3x+1 + 9 = 0
32x+1  4.3x+1 + 9 = 0
3.32x  12.3x + 9 = 0
misal 3x = t
3t² – 12t + 9 = 0, bagi masing-masing ruas dengan 3
t² – 4t + 3 = 0
(t – 1)(t – 3) = 0
t = 1 ∨ t = 3
3x = 1 ∨ 3x = 3
3x = 3 ∨ 3x = 3¹
x = 0 ∨ x = 1
Himpunan solusinya adalah {0, 1}

3. Persamaan Eksponensial Berbentuk h(x)f(x) = h(x)g(x) 
Persamaan eksponensial berbentuk h(x)f(x) = h(x)g(x) dengan f(x), g(x), dan h(x) merupakan fungsi. Solusi dari persamaan h(x)f(x) = h(x)g(x) dapat ditentukan pada 4 kondisi:
 f(x) = g(x)
 h(x) = 1
• h(x) = 0 dengan f(x) dan g(x) keduanya positif
• h(x) = –1 dengan (–1)f(x) = (–1)g(x) 
Contoh:
Tentukan nilai x yang memenuhi (5x – 11)2x-1 = (5x – 11)x-6 
(i) Untuk f(x) = g(x)
2x – 1 = x – 6
2x – x = –6 + 1
x = –5
(ii) Untuk h(x) = 1
5x – 11 = 1
5x = 12
x = 12/5
(iii) Untuk h(x) = 0
5x – 11 = 0
5x = 11
x = 11/5, masukkan ke f(x) dan g(x)
f(11/5) = 2.(11/5) – 1 = 17/5 > 0
g(11/5) = 11/5 – 6 = –19/5 < 0
karena g(x) < 0, x = 11/5 bukan solusi.
(iv) Untuk h(x) = –1
5x – 11 = –1
5x = 10
x = 2, masukkan ke f(x) dan g(x)
f(2) = 2.2 – 1 = 3
g(2) = 2 – 6 = –4
(–1)f(2) ≠ (–1)g(2), sehingga x = 2 bukan solusi
Jadi, himpunan solusinya adalah {–5, 12/5}

4. Persamaan Eksponensial Berbentuk f(x)h(x) = g(x)h(x) 
Persamaan eksponensial berbentuk f(x)h(x) = g(x)h(x) dengan f(x), g(x), dan h(x) merupakan fungsi. Solusi dari persamaan f(x)h(x) = g(x)h(x) dapat ditentukan pada 2 kondisi:
• f(x) = g(x)
• h(x) = 0 dengan f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0
Contoh:
Tentukan nilai x yang memenuhi (2x² – 2x – 3)6-2x = (2 – x²)6-2x 
(i) Untuk f(x) = g(x)
2x² – 2x – 3 = – 
3x² – 2x – 5 = 0
(3x – 5)(x + 1) = 0
x = 5/3 ∨ –1
(ii) Untuk h(x) = 0
6 – 2x = 0
x = 3, masukkan ke f(x) dan g(x)
f(3) = 2.3² – 2.3 – 3 = 9 ≠ 0
g(3) = – 3² = –7 ≠ 0
karena f(3) ≠ 0 dan g(3) ≠ 0, x = 3 merupakan solusi
Himpunan solusinya adalah {–1, 5/3, 3}

5. Pertidaksamaan Eksponensial
Ingat kembali sifat grafik fungsi eksponensial:
a. Jika 0 < a < 1, maka kurva monoton turun.
Dengan kata lain, jika p < q maka ap > aq 
b. Jika a > 1, maka kurva monoton naik.
Dengan kata lain, jika p < q maka ap < aq 
Berdasarkan hal tersebut, pada pertidaksamaan eksponensial berlaku:
• Untuk a > 1, jika f(x) < g(x) maka af(x) < ag(x) 
• Untuk 0 < a < 1, jika f(x) < g(x) maka af(x) > ag(x) 
Contoh:
Tentukan himpunan solusi dari (½)x²+3 ≥ 42x 
(½)x²+3 ≥ 42x 
(½)x²+3 ≥ (½-2)2x 
(½)x²+3 ≥ (½)-4x 
karena 0 < a < 1 dan af(x) ≥ ag(x), maka f(x) ≤ g(x)
x² + 3 ≤ –4x
x² + 4x + 3 ≤ 0
(x + 3)(x + 1) ≤ 0
x = –3 ∨ x = –1

Interval

x + 1

x + 3

x2 + 4x + 3

x < –3

+

–3 < x < –1

+

x > –1

+

+

+

Karena tandanya "≤", solusinya adalah interval dimana x² + 4x + 3 bernilai 0 atau negatif.
Himpunan solusinya adalah {x | –3 ≤ x ≤ –1}

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

2024: Aritmatika Jilid XII

2025: ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)