ANOVA-2 Faktor Sel Sama
Misalkan Peneliti tertarik tidak hanya melihat pengaruh bahan ajar (bahan A, B, dan C) yang digunakan, tetapi juga tertarik pada gaya kognitif siswa (FI dan FD) terhadap kemampuan literasi statistis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan ajar dan gaya kognitif siswa terhadap kemampuan literasi statistis. Terdapat dua variabel independen (bebas), yaitu bahan ajar (A, B, dan C) dan gaya kognitif siswa (FI dan FD).
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kemampuan literasi statistis. Metode analisis statistika yang digunakan adalah Analisis Variansi Dua Faktor (Two-Way ANOVA), karena melibatkan dua variabel independen berskala nominal dan satu variabel dependen berskala interval dengan kelompok data sampel lebih dari dua.
1. Model Data
Model data ANOVA-2 faktor sebagai berikut:
Xijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + εijk
Keterangan
Xijk : Data ke-k pada baris ke-i kolom ke-j
μ : Rerata seluruh data
αi : Efek baris ke-i pada variabel terikat, dirumuskan αi = μi − μ
βj : Efek kolom ke-j pada variabel terikat, dirumuskan βj = μj − μ
(αβ)ij : Interaksi baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat, dirumuskan (αβ)ij = μij − (μ + αi + βj)
bisa juga dirumuskan (αβ)ij = μij − μi* − μ*j + μ
εijk : Deviasi data Xijk terhadap rata-rata populasi yang berdistribusi normal dengan rata-rata 0
i: Nomor baris, dengan 1 ≤ i ≤ p, sedangkan p adalah banyak baris
j: Nomor kolom, dengan 1 ≤ j ≤ q, sedangkan q adalah banyak kolom
k: Nomor data pada sel, dengan 1 ≤ k ≤ n, sedangkan n adalah banyak data pada setiap sel
Pada model ini berlaku:
Misalka terdapat dua variabel independen A dan B dengan variabel A memiliki p perlakuan (p baris) dan variabel B memiliki q perlakuan (q kolom) serta banyak data setiap sel sama banyak.
Selanjutnya untuk memudahkan komputasi, tabel di atas dinyatakan dalam bentuk jumlah sebagai berikut:
3. Hipotesis
• Alternatif 1
H0A: Tidak terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat
H1A: Terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat
H0B: Tidak terdapat perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
H1B: Terdapat perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
H0AB: Tidak terdapat interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat
H1AB: Terdapat interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat
• Alternatif 2
H0A: αi = 0, ∀i
H1A: αi ≠ 0, ∃i, dengan 1 ≤ i ≤ p
H0B: βj = 0, ∀j
H1B: βj ≠ 0, ∃j, dengan 1 ≤ j ≤ q
H0AB: (αβ)ij = 0, ∀ij
H1AB: (αβ)ij ≠ 0, ∃ij
4. Komputasi
A. Jumlah Kuadrat
• Jumlah kuadrat antar baris (JKA)
bentuk ini dapat disederhanakan menjadi:
• Jumlah kuadrat antar kolom (JKB)
bentuk ini dapat disederhanakan menjadi:
• Jumlah kuadrat interaksi (JKAB)
bentuk ini dapat disederhanakan menjadi:
• Jumlah kuadrat total (JKT)
bentuk ini dapat disederhanakan menjadi:
B. Derajat Kebebasan
Berikut derajat kebebasan untuk masing-masing sumber variansi:
Faktor A = p − 1
Faktor B = q − 1
Interaksi AB = (p − 1)(q − 1)
Galat = pq(n − 1)
Total = npq − 1
C. Rerata Kuadrat
Rerata kuadrat adalah jumlah kuadrat dibagi derajat kebebasan.
RKA = JKA/(p − 1)
RKB = JKB/(q − 1)
RKAB = JKAB/[(p − 1)(q − 1)]
RKG = JKG/[pq(n − 1)]
D. Statistik Uji
Fa = RKA/RKG
Fb = RKB/RKG
Fab = RKAB/RKG
5. Daerah Kritis
Daerah kritis atau daerah penolakan H0 untuk setiap pengujian sebagai berikut.
A. Daerah kritis untuk Fa
DK = {Fa | Fa > Fα; p − 1; pq(n − 1)}
Fα; p − 1; pq(n − 1) nilai dari tabel F dengan taraf signifikansi α dan derajat kebebasan v₁ = p − 1 dan v₂ = pq(n − 1).
B. Daerah kritis untuk Fb
DK = {Fb | Fb > Fα; q − 1; pq(n − 1)}
Fα; q − 1; pq(n − 1) nilai dari tabel F dengan taraf signifikansi α dan derajat kebebasan v₁ = q − 1 dan v₂ = pq(n − 1).
C. Daerah kritis untuk Fab
DK = {Fab | Fab > Fα; (p − 1)(q − 1); pq(n − 1)}
Fα; (p − 1)(p − 1); pq(n − 1) nilai dari tabel F dengan taraf signifikansi α dan derajat kebebasan v₁ = (p − 1)(q − 1) dan v₂ = pq(n − 1).
6. Tabel ANOVA 2 Faktor Sel Sama
Contoh Soal
Peneliti akan akan membandingkan efektifitas metode diskusi dan ceramah terhadap prestasi belajar, dan pada saat yang sama efektifitas kelas ukuran kecil dan besar. Secara random diambil sampel dari populasi masing-masing beranggota empat orang dengan data sebagai berikut:
Ukuran kelas |
Metode |
Total |
|
Diskusi |
Ceramah |
||
Kecil |
9, 8, 8, 9 |
9, 7, 8, 9 |
67 |
Besar |
9, 8, 8, 6 |
6, 5, 4, 9 |
55 |
Total |
65 |
57 |
122 |
Ukuran kelas |
Metode |
Total |
|
Diskusi |
Ceramah |
||
Kecil |
34 |
33 |
67 |
Besar |
31 |
24 |
55 |
Total |
65 |
57 |
122 |
dalam rerata:
Ukuran kelas |
Metode |
Rerata |
|
Diskusi |
Ceramah |
||
Kecil |
8,5 |
8,25 |
8,375 |
Besar |
7,75 |
6 |
6,875 |
Rerata |
8,125 |
7,125 |
7,625 |
sedangkan jumlah kuadrat
Ukuran kelas |
Metode |
Total |
|
Diskusi |
Ceramah |
||
Kecil |
290 |
275 |
565 |
Besar |
245 |
158 |
403 |
Total |
535 |
433 |
968 |
1. Hipotesis
H0A: αi = 0, ∀i
H1A: αi ≠ 0, ∃i, dengan i = 1, 2
H0B: βj = 0, ∀j
H1B: βj ≠ 0, ∃j, dengan j = 1, 2
H0AB: (αβ)ij = 0, ∀ij
H1AB: (αβ)ij ≠ 0, ∃ij
2. Taraf Signifikansi
α = 5% = 0,05
3. Statistik Uji
➢ Jumlah kuadrat baris
➢ Jumlah kuadrat kolom
➢ F hitung
Jika disusun ke dalam tabel, menjadi:
SV |
JK |
db |
RK |
F |
Ukuran kelas (A) |
9 |
1 |
9 |
4,8 |
Metode (B) |
4 |
1 |
4 |
2,133 |
Interaksi (AB) |
2,25 |
1 |
2,25 |
1,2 |
Galat (G) |
22,5 |
12 |
1,875 |
|
Total (T) |
37,75 |
15 |
a. Daerah kritis untuk Fa
DK = {Fa | Fa > Fα; p − 1; pq(n − 1)} = {Fa | Fa > F0,05; 1; 12} = {Fa | Fa > 4,747225}
Karena Fa = 4,8 > 4,747225 maka Fa ∈ DK sehingga H0A ditolak. Ini berarti H1A diterima.
b. Daerah kritis untuk Fb
DK = {Fb | Fb > Fα; p − 1; pq(n − 1)} = {Fb | Fb > F0,05; 1; 12} = {Fb | Fb > 4,747225}
Karena Fb = 2,133 < 4,747225 maka Fb ∉ DK sehingga H0B diterima.
c. Daerah kritis untuk Fab
DK = {Fab | Fab > Fα; p − 1; pq(n − 1)} = {Fab | Fab > F0,05; 1; 12} = {Fab | Fab > 4,747225}
Karena Fab = 1,2 < 4,747225 maka Fab ∉ DK sehingga H0AB diterima.
5. Kesimpulan
a. Ukuran kelas berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan kata lain terdapat perbedaan prestasi belajar antara ukuran kelas kecil dan besar. Menurut reratanya, kelas berukuran kecil lebih dari kelas berukuran besar, yaitu 8,375 > 6,875; sehingga kelas berukuran kecil menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari kelas berukuran besar.
b. Metode pembelajaran tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran diskusi maupun ceramah.
c. Tidak terdapat interaksi antara ukuran kelas dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar.
Komentar
Posting Komentar