Teorema-Teorema Homomorfisma Grup
1. Teorema Utama Homomorfisma Grup
A. Ketunggalan Homomorfisma Penghantar
Diberikan homomorfisma φ : G → G', H ◁ G dengan H ⊆ Ker(f) dan π : G → G/H adalah homomorfisma natural. Terdapat dengan tunggal homomorfisma η : G/H → G' sehingga φ = ηπ.
Bukti:
Misal didefinisikan aturan η: G/H → G' dengan aH ↦ φ(a), untuk sebarang aH ∈ G/H.
Ambil elemen-elemen aH dan bH di G/H yang memenuhi aH = bH. Akibatnya b⁻¹a ∈ H. Padahal diketahui H ⊆ Ker(φ), jadi b⁻¹a ∈ H ⊆ Ker(φ). Selanjutnya φ(b⁻¹a) = e', dengan e' adalah elemen identitas di G'. Kemudian diperoleh
φ(b⁻¹a) = e'
φ(b⁻¹)φ(a) = e'
(φ(b))⁻¹φ(a) = e'
φ(a) = φ(b)
η(aH) = η(bH).
Dengan demikian terbukti η ada.
Selanjutnya ambil sebarang elemen aH, bH ∈ G/H, berlaku:
η(aHbH) = η(abH) = φ(ab) = φ(a)φ(b) = η(aH)η(bH).
Jadi terbukti η merupakan homomorfisma grup.
Sifat yang dimiliki η berdasarkan definisinya adalah sebagai berikut:
(∀a ∈ G). (ηπ)(a) = η(π(a)) = η(aH) = φ(a), jadi φ = ηπ.
Misalkan terdapat h : G/H → G' dengan φ = hπ. Akibatnya untuk setiap aH ∈ G/H berlaku
η(aH) = η(π(a)) = (ηπ)(a) = (hπ)(a) = h(aH).
Jadi disimpulkan η = h, yang berarti η tunggal.
B. Kriteria Monomorfisma untuk Penghantar
Diberikan homomorfisma φ: G → G', H ◁ G dengan H ⊆ Ker(φ) dan π: G → G/H adalah homomorfisma natural. Selanjutnya η merupakan monomorfisma jika dan hanya jika H = Ker(φ).
Bukti:
(⇒). Diketahui η suatu monomorfisma dan sesuai asumsi sudah diketahui bahwa H ⊆ Ker(φ). Tinggal dibuktikan Ker(φ) ⊆ H.
Ambil sebarang p ∈ Ker(φ), artinya φ(p) = e'. Lebih jauh lagi η(pH) = φ(p) = e'. Padahal dari sifat homomorfisma, bayangan eH sebagai elemen identitas di G/H adalah e', yaitu η(eH) = e'. Karena η bersifat injektif dan η(pH) = η(eH), disimpulkan pH = eH yang ekivalen dengan p⁻¹e ∈ H. Artinya terdapat q ∈ H sehingga p⁻¹e = q yang berarti p = q ∈ H. Jadi terbukti p ∈ H.
(⇐). Diketahui H = Ker(φ). Akan dibuktikan η adalah monomorfisma.
Ambil sebarang dua elemen di G/H yaitu aH dan bH dengan η(aH) = η(bH). Akibatnya diperoleh:
η(aH) = η(bH)
φ(a) = φ(b)
(φ(b))⁻¹φ(a) = e'
φ(b⁻¹)φ(a) = e'
φ(b⁻¹a) = e'
Dari perhitungan tersebut disimpulkan bahwa b⁻¹a ∈ Ker(φ) = H. Jadi aH = bH. Terbukti η adalah monomorfisma.
Lebih lanjut:
Misal η : G/Ker(φ) → G' merupakan monomorfisma, sehingga Ker(η) = Ker(φ). Di pihak lain, ketika memperhatikan φ : G → G' mudah difahami bahwa φ : G → Im(φ) bersifat surjektif. Lebih jauh lagi berdasarkan definisi η diperoleh:
Im(η) = {b ∈ G' | (∃aH ∈ G/H). η(aH) = b} = {b ∈ G' | (∃aH ∈ G/H). φ(a) = b}
= {b ∈ G' | (∃a ∈ G). φ(a) = b} = Im(φ).
C. Keisomorfikan Grup Faktor atas Kernel dengan Range
Diberikan homomorfisma φ : G → G', H ◁ G dengan H ⊆ Ker(φ) dan π : G → G/H adalah homomorfisma natural. Akibatnya G/Ker(φ) ≅ Im(φ).
Bukti:
Perhatikan homomorfisma η : G/Ker(φ) → Im(φ).
Dari keterangan lebih lanjut pada poin (B) telah kita ketahui bahwa Ker(φ) = Ker(η) dan Im(φ) = Im(η). Dengan demikian η bersifat injektif sekaligus surjektif. Jadi terbukti G/Ker(φ) ≅ Im(φ).
Lebih lanjut:
Kasus khusus untuk φ epimorfisma, berlaku G/Ker(φ) ≅ G'.
D. Teorema Dasar Homomorfisma
Diberikan dua grup G dan H; dan φ homomorfisma dari G ke H, berlaku G/Ker(φ) ≅ φ(G).
Bukti:
Misal Inti(φ) = N. Definisikan pengaitan Na ↦ φ(a), untuk setiap a ∈ G. Misalkan Na = Nb. Maka b ∈ Na, yaitu b = na, untuk suatu n ∈ N. Maka φ(b) = φ(n)φ(a) = eφ(a) = φ(a). Dengan demikian pengaitan ini mendefinisikan suatu fungsi τ: G/N → φ(G). Fungsi τ ini bersifat surjektif. Perhatikan bahwa Inti(τ) tidak lain dari N yang merupakan unsur identitas G/N. Dengan demikian τ injektif. Jadi τ suatu isomorfisma dari G/N ke φ(G), artinya G/N ≅ φ(G).
E. Kriteria Kernel untuk Subgrup Normal
Misalkan H ≤ G, berlaku:
H ◁ G jika dan hanya jika terdapat homomorfisma φ dari G sehingga H = Inti(φ).
Bukti:
Kita definisikan fungsi dari G ke G/N melalui π(a) = Na, untuk setiap a ∈ G. Maka untuk setiap a, b ∈ G berlaku π(ab) = Nab = NaNb = π(a)π(b).
Jadi π adalah suatu homomorfisma dari G ke G/N. Perhatikan bahwa untuk setiap a ∈ N berlaku π(a) = Na = N; jadi N ⊆ Inti(π). Sekarang misalkan a ∈ Inti(π). Maka N = π(a) = Na. Dengan pengertian koset sebagai kelas ekivalen kita peroleh a ∈ N. Jadi N = Inti(π).
Tambahan:
Fungsi π ini disebut sebagai fungsi kanonik. Dengan fungsi kanonik, kita dapat membandingkan subgrup-subgrup dari G dengan subgrup-subgrup dari G/N.
F. Subgrup Normal dan Subgrup dari Grup Faktor
Diberikan grup G dengan N ◁ G, berlaku:
(i) Jika U ≤ G, maka NU/N ≤ G/N
(ii) Jika V ≤ G/N, maka terdapat U dengan N ◁ U ≤ G sehingga V = U/N
(iii) Terdapat fungsi bijektif antara himpunan semua subgrup dari G yang memuat N dengan himpunan semua subgrup dari G/N.
Bukti:
Misalkan π fungsi kanonik dari G ke G/N. Jika U ≤ G, kita peroleh π(U) = {π(a): a ∈ U} = {Na : a ∈ U}. Jadi peta subgrup dari G oleh π adalah himpunan semua koset dari N dalam G yang memuat suatu elemen subgrup tersebut. Hendaknya diingat bahwa notasi U/N memerlukan syarat N ≤ U karena elemen-elemen U/N pada dasarnya adalah kelas-kelas ekivalen yang membentuk partisi pada U (yang ditimbulkan) oleh N.
• Bukti untuk (i)
Telah kita lihat bahwa π(U) = {Na : a ∈ U}, yaitu peta dari U oleh π adalah himpunan semua koset dari N dalam G yang memuat suatu elemen U. Karena π homomorfisma grup, maka π(U) mestilah merupakan subgrup dari π(G) = G/N. Kita tinggal menunjukkan bahwa π(U) = NU/N. Ini dapat kita lakukan dengan menunjukkan bahwa π(U) merupakan partisi pada NU.
Karena elemen-elemen π(U) berupa koset, maka mestilah elemen-elemen tersebut sepasang-sepasang saling lepas. Dengan demikian, kita cukup menunjukkan bahwa NU = ∪ₓ∈ᵤ Nx. Akan tetapi, ini jelas karena
b ∈ NU ⇔ b = nu, untuk suatu n ∈ N, u ∈ U
⇔ b ∈ Nu, untuk suatu u ∈ U
⇔ b ∈ ∪ₓ∈ᵤ Na.
Terbukti pernyataan (i)
• Bukti untuk (ii)
Misalkan V subgrup dari G/N. Maka elemen-elemen V berbentuk Na dengan a ∈ G. Kita klaim bahwa U = {a ∈ G : π(a) ∈ V} = {a ∈ G : Na ∈ V} adalah subgrup yang kita inginkan. Pertama-tama, kita tunjukkan bahwa memang U ≤ G. Ini kita peroleh karena homomorfisma grup dan V subgrup.
Berikutnya, karena V ≤ G/N, maka V memuat elemen identitas dari G/N, sehingga U memuat Inti(π) = N. Akhirnya kita perlihatkan bahwa V = U/N. Ini kita peroleh dari definisi U: V = π(U) = U/N. Jadi pernyataan (ii) terbukti.
• Bukti untuk (iii)
Misalkan 𝒰 = {U ≤ G: N ⊆ U} dan 𝒱 = {V: V ≤ G/N}. Definisikan fungsi φ: 𝒰 → 𝒱, dengan φ(U) = π(U), untuk semua U ∈ 𝒰. Untuk U ∈ 𝒱, kita dapat menuliskan π(U) = U/N yang merupakan subgrup dari G/N karena π homomorfisma grup. Akibatnya φ(U) = U/N ∈ 𝒱, untuk semua U ∈ 𝒰, sehingga ada.
Pernyataan ini berarti tidak lain adalah fungsi surjektif.
Misalkan U, V ∈ 𝒰 dengan φ(U) = φ(V). Maka U/N = V/N. Akan tetapi, hal terakhir ini mengatakan bahwa semua kelas ekivalen partisi pada U oleh N juga membentuk partisi pada V. Secara persis, U = ∪ₓ∈ᵤ Na = V. Hal ini menunjukkan bahwa φ juga injektif.
Jadi φ adalah pemetaan bijektif antara U dan V dan pernyataan (iii) terbukti.
2. Bayangan Homomorfis
A. Definisi Bayangan Homomorfis
Suatu grup H merupakan bayangan homomorfis dari grup G jika terdapat epimorfisma dari G ke H.
B. Eksistensi Bayangan Homomorfis
Misal φ homomorfisma dari grup G ke H. Subgrup φ(G) dari H disebut bayangan homomorfis dari G. Menurut teorema dasar homomorfisma dan kriteria kernel untuk subgrup normal, bayangan homomorfis dari G dapat diperoleh dari subgrup normalnya.
Karena setiap grup senantiasa memiliki paling sedikit dua subgrup normal, G memiliki paling sedikit dua bayangan homomorfis. Kedua subgrup normal tersebut adalah subgrup identitas ⟨e⟩ dan G sendiri yang memberikan grup-grup faktor berturut-turut G/⟨e⟩ ≅ G dan G/G ≅ ⟨e⟩. Akibatnya, bayangan homomorfik G paling tidak adalah G sendiri dan grup dengan satu elemen. Grup terakhir ini kita tuliskan sebagai ℤ₁.
Contoh bayangan homomorfis tak trivial adalah grup perkalian bilangan real tak nol yang merupakan bayangan homomorfis dari grup GL₂(ℝ). Dimana misal didefinisikan d(A) = det(A) untuk setiap A di GL₂(ℝ), sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa fungsi d ini merupakan homomorfisma grup. Selanjutnya untuk sebarang bilangan real taknol r selalu ada p₁, q₁, p₂, q₂ sehingga p₁q₂ – p₂q₁ = r, yang mana ini merupakan rumus determinan matriks 2 × 2. Ini berarti fungsi d merupakan epimorfisma, sehingga (ℝ\{0}, ·) merupakan bayangan homomorfis dari GL₂(ℝ).
3. Teorema Isomorfisma
A. Teorema Isomorfisma 1 (Teorema Belah Ketupat)
Misalkan G grup dan H, N dua subgrup dari G. Misalkan pula N ◁ G. Maka N∩H ◁ H dan (N∩H)/N ≅ H/(N∩H).
Bukti:
• Bukti N∩H ◁ H
Misalkan n ∈ N∩H dan h ∈ H. Karena n, h ∈ H maka nhn⁻¹ ∈ H. Sedangkan karena N ◁ G maka nhn⁻¹ ∈ N. Dengan demikian nhn⁻¹ ∈ N∩H. Jadi N∩H ◁ H.
• Bukti (N∩H)/N ≅ H/(N∩H)
Misal kita definisikan fungsi dari H ke NH/N melalui pengaitan φ : h ∈ H → Nh ∈ NH/N. Karena untuk setiap h₁h₂ ∈ H berlaku φ(h₁h₂) = Nh₁h₂ = (Nh₁)(Nh₂) = φ(h₁)φ(h₂) maka φ adalah suatu homomorfisma. Fungsi φ ini juga bersifat surjektif karena setiap koset dari N yang dapat diwakili suatu elemen H adalah peta dari elemen H tersebut oleh φ. Berikutnya akan kita perlihatkan bahwa Inti(φ) = N∩H. Perhatikan bahwa setiap elemen H yang juga elemen N dipetakan oleh φ ke koset N, elemen identitas NH/N. Dengan demikian N∩H ⊆ Inti(φ). Sekarang misalkan h ∈ Inti(φ). Maka φ(h) = Nh = N. Dengan demikian h ∈ N. Karena domain φ adalah H maka juga h ∈ H. Dengan demikian h ∈ N∩H. Jadi Inti(φ) ⊆ N∩H. Jadi Inti(φ) = N∩H. Dengan teorema dasar homomorfisma, kita peroleh H/N∩H ≅ NH/N.
B. Hasil Kali Langsung Internal
Bila teorema isomorfisma pertama dikenakan pada situasi di mana N ∩ H = ⟨e⟩, kita mempunyai NH/N ≅ H. Dalam hal ini kita katakan bahwa NH adalah hasilkali langsung internal dari N dan H.
C. Hasil Kali Langsung Eksternal
Misal N dan H keduanya grup, kita dapat membentuk hasilkali langsung antara keduanya N × H. Hasilkali langsung ini kadang-kadang disebut hasilkali langsung eksternal untuk membedakan dengan hasilkali langsung internal di atas. Perhatikan bahwa hasilkali langsung eksternal N × H dapat dibuat walaupun N ∩ H ≠ ⟨e⟩.
D. Hubungan Kedua Hasil Kali Langsung pada Grup Abel
Misalkan G grup abel dan H, N dua subgrup dari G. Misalkan pula N ∩ H = ⟨e⟩. Maka NH ≅ N × H.
Bukti:
Misalkan G, H, N memenuhi asumsi pada sifat. Maka NH/N ≅ H. Misalkan φ suatu isomorfisma dari NH/N pada H. Kita konstruksi pengaitan a ∈ NH ↦ (aφ(Na⁻¹), φ(Na)). Maka φ(Na) ∈ H, demikian pula φ(Na⁻¹) ∈ H.
Akan ditunjukkan bahwa b = aφ(Na⁻¹) ∈ N.
Perhatikan bahwa φ(Nb) = φ(N(aφ(Na⁻¹)))
= φ((Na)(Nφ(Na⁻¹))) (definisi perkalian koset)
= φ(Na)φ(Nφ(Na⁻¹)) (φ homomorfisma)
= φ(Na)φ(Na⁻¹) (φ homomorfisma dari NH/N pada H)
= φ(N) (sifat homomorfisma dan perkalian koset).
Dengan demikian φ(Nb) = φ(N) dan, karena φ injektif, Nb = N, sehingga b ∈ N. Kita peroleh bahwa pengaitan a ∈ NH ↦ (aφ(Na⁻¹), φ(Na)) mendefinisikan suatu fungsi ρ: NH → N × H.
Selanjutnya misalkan a, b ∈ NH.
Maka ρ(ab) = (abφ(N(ab)⁻¹), φ(Nab)) = (abφ(Nb⁻¹a⁻¹), φ(Nab))
= (abφ((Nb⁻¹)(Na⁻¹)), φ((Na)(Nb))) (perkalian koset)
= (abφ(Nb⁻¹)φ(Na⁻¹), φ(Na)φ(Nb)) (sifat homomorfisma)
= (aφ(Na⁻¹)bφ(Nb⁻¹), φ(Na)φ(Nb)) (sifat komutatif G)
= (aφ(Na⁻¹), φ(Na))(bφ(Nb⁻¹), φ(Nb)) (perkalian pada hasilkali langsung) = ρ(a)ρ(b).
Jadi, ρ merupakan homomorfisma.
Selanjutnya misalkan (n, h) ∈ N × H. Pilih a = nh ∈ NH. Kita anggap bahwa ρ(a) = (n, h). Perhatikan bahwa φ(Na) = φ(Nnh) = φ(Nh) = h. Akibatnya, φ(Na⁻¹) = φ((Na)⁻¹) = (φ(Na))⁻¹ = h⁻¹, sehingga aφ(Na⁻¹) = ah⁻¹ = n. Jadi ρ(a) = (aφ(Na⁻¹), φ(Na)) = (n, h). Jadi ρ surjektif.
Misalkan a, b ∈ NH memenuhi ρ(a) = ρ(b). Ini berarti bahwa aφ(Na⁻¹) = bφ(Nb⁻¹) dan φ(Na) = φ(Nb). Dari hubungan kedua kita dapatkan φ(Na⁻¹) = (φ(Na))⁻¹ = (φ(Nb))⁻¹ = φ(Nb⁻¹). Akibatnya, hubungan pertama menjadi aφ(Na⁻¹) = bφ(Nb⁻¹) dan dengan hukum kanselasi kita peroleh a = b. Jadi ρ suatu isomorfisma.
Jadi, NH ≅ N × H.
E. Teorema Isomorfisma 2 (Grup Faktor dari Grup Faktor)
Misalkan G grup dan N, U subgrup-subgrup normal dari G. Jika U memuat N, maka (G/N)/(U/N) ≅ G/U.
Bukti:
Buat pengaitan Na ∈ G/N ↦ Ua ∈ G/U. Sebelum dapat mengatakan bahwa pengaitan ini membangun suatu fungsi dari G/N ke G/U, kita perlu memeriksa keterdefinisian pengaitan ini. Misalkan a, b ∈ G dengan Na = Nb. Maka b ∈ Na.
Karena N ≤ U, maka Na ⊆ Ua. Dengan demikian b ∈ Ua. Jadi Ua = Ub. Dengan demikian pengaitan tersebut mendefinisikan fungsi φ: G/N → G/U. Misalkan a, b ∈ G. Maka φ(NaNb) = φ(Nab) = Uab = UaUb = φ(Na)φ(Nb). Ini menunjukkan bahwa φ adalah suatu homomorfisma.
Homomorfisma φ bersifat surjektif karena koset Ua adalah peta dari koset Na, untuk setiap a ∈ G. Untuk menentukan Inti(φ), perhatikan bahwa Na ∈ Inti(φ) jika dan hanya jika U = φ(Na) = Ua. Jika dan hanya jika a ∈ U, yang berarti Na ∈ U/N. Jadi, Inti(φ) = U/N.
Dengan demikian (G/N)/(U/N) ≅ G/U.
F. Grup Faktor Hasil Kali Langsung Eksternal
Misalkan G, H dua grup dengan hasil kali langsung eksternalnya G × H. Jika f elemen identitas di H maka G ≅ G × ⟨f⟩ dan (G × H)/(G × ⟨f⟩) ≅ H.
4. Teorema Korespondensi
A. Teorema Korespondensi
Diberikan homomorfisma φ dari grup G ke grup G' yang bersifat surjektif. Selanjutnya φ membangkitkan suatu korespondensi satu-satu antara keluarga subgrup-subgrup di G yang memuat kernel φ dan subgrup-subgrup di G'.
Bukti:
Diketahui φ : G → G' adalah suatu epimorfisma. Pertama dibentuk keluarga subgrup-subgrup G yang memuat Ker(φ), yaitu: ℋ = {H | H adalah subgrup G, Ker(φ) ⊆ H}.
Jelas ℋ tidak kosong karena paling tidak memuat Ker(φ) itu sendiri. Selanjutnya perhatikan keluarga subgrup-subgrup G' sebagai berikut: 𝒦 = {K | K adalah subgrup G'}. Akan dibentuk suatu korespondensi atau fungsi satu-satu antara keluarga ℋ dan keluarga 𝒦. Didefinisikan fungsi berikut:
φ*: ℋ → 𝒦, H ↦ φ*(H), dengan φ*(H) = {φ(h) | h ∈ H}.
Berdasarkan definisi φ* terlihat bahwa setiap subgrup H dipetakan ke himpunan bayangan elemen-elemen H oleh homomorfisma φ. Jadi jelas bahwa φ*(H) merupakan subgrup di G'. Karena bayangan pemetaan φ adalah tunggal, disimpulkan φ*(H) ∈ 𝒦 tunggal. Jadi terbukti φ* adalah fungsi dari ℋ ke 𝒦.
Ambil sebarang K ∈ 𝒦. Perhatikan himpunan berikut:
φ⁻¹(K) = {g ∈ G | φ(g) ∈ K}.
Kemudian ambil sebarang elemen a ∈ Ker(φ), artinya φ(a) = e'. Karena setiap subgrup pasti memuat elemen identitas grupnya dan berdasarkan fakta bahwa K adalah subgrup di G', disimpulkan bahwa φ(a) = e' ∈ K. Dengan kata lain a ∈ φ⁻¹(K), dan akibatnya Ker(φ) ⊆ φ⁻¹(K). Namakan H₀ = φ⁻¹(K).
Selanjutnya ambil sebarang a, b ∈ H₀. Akibatnya φ(a), φ(b) ∈ K dan φ(ab⁻¹) = φ(a)φ(b⁻¹) = φ(a)φ(b)⁻¹. Jelas bahwa φ(b)⁻¹ ∈ K karena φ(b) ∈ K dan K adalah subgrup. Jadi φ(a)φ(b)⁻¹ ∈ K, yang berakibat ab⁻¹ ∈ H₀. Terbukti H₀ adalah subgrup di G yang memuat Ker(φ), jadi H₀ ∈ ℋ, dengan sifat φ*(H₀) = K.
Langkah selanjutnya ambil subgrup H, L ∈ ℋ yang memenuhi φ*(H) = φ*(L). Hal ini berarti φ*(H) = {φ(h) | h ∈ H} = {φ(n) | n ∈ L} = φ*(L). Untuk sebarang h ∈ H terdapat n ∈ L sehingga φ(h) = φ(n) dan diperoleh perhitungan berikut:
φ(h) = φ(n), φ(h)φ(n)⁻¹ = φ(n)φ(n)⁻¹, φ(h)φ(n)⁻¹ = e', φ(hn⁻¹) = e'.
Jadi hn⁻¹ ∈ Ker(φ). Karena L ∈ ℋ, L memuat Ker(φ), sehingga hn⁻¹ ∈ Ker(φ) ⊆ L. Akibatnya diperoleh h = (hn⁻¹)n ∈ L, yang berarti H ⊆ L. Secara sama diperoleh juga L ⊆ H, jadi H = L. Dengan demikian terbukti φ* adalah pemetaan bijektif. Jadi ada korespondensi satu-satu antara ℋ dan 𝒦.
B. Teorema Korespondensi untuk Subgrup Normal
Berdasarkan korespondensi yang dibangun pada Teorema Korespondensi, diketahui H dan K adalah subgrup-subgrup di G dan G' berturut-turut yang berkorespondensi. Subgrup H merupakan subgrup normal jika dan hanya jika K juga subgrup normal.
Bukti:
(⇒). Diketahui H adalah subgrup normal. Ambil sebarang elemen p ∈ K dan q ∈ G'. Karena φ adalah epimorfisma, akibatnya terdapat a ∈ G sehingga φ(a) = q. Selain itu karena p ∈ K = φ*(H), terdapat b ∈ H ⊆ G sehingga f(b) = p. Lebih jauh perhatikan bahwa qpq⁻¹ = φ(a)φ(b)φ(a)⁻¹ = φ(a)φ(b)φ(a⁻¹) = φ(aba⁻¹). Diketahui bahwa H adalah subgrup normal, a ∈ G dan b ∈ H, sehingga disimpulkan aba⁻¹ ∈ H. Jadi berdasarkan fakta bahwa K = f*(H) disimpulkan qpq⁻¹ ∈ K, atau dengan kata lain K adalah subgrup normal di G'.
(⇐). Diketahui K = f*(H) merupakan subgrup normal di G'. Ambil sebarang a ∈ H dan b ∈ G. Perhatikan φ(bab⁻¹) = φ(b)φ(a)φ(b⁻¹) = φ(b)φ(a)φ(b)⁻¹ ∈ K karena φ(a) ∈ K dan φ(b) ∈ G'. Dengan mengingat definisi K dan φ(bab⁻¹) ∈ K, terbukti bahwa bab⁻¹ ∈ H. Jadi H adalah subgrup normal di G.
C. Mengetahui Subgrup dari Grup Faktor
Diketahui N adalah subgrup normal di grup G. Akibatnya setiap subgrup di G/N mempunyai bentuk K/N dengan K adalah subgrup di G yang memuat N.
Bukti:
Diketahui N adalah subgrup normal di G sehingga dapat dibentuk grup faktor G/N. Kemudian dapat dibentuk epimorfisma π: G → G/N dengan Ker(π) = N. Menurut Teorema Korespondensi, homomorfisma π membangkitkan korespondensi satu-satu π* dari keluarga subgrup-subgrup di G yang memuat Ker(π) = N dan keluarga subgrup-subgrup di G/N. Misalkan
ℋ = {H | H adalah subgrup G, N ⊆ H}
dan
𝒦 = {K | K adalah subgrup G/N}.
Selanjutnya fungsi berikut merupakan korespondensi satu-satu:
π*: ℋ → 𝒦,
H ↦ φ*(H),
dengan φ*(H) = {φ(h) | h ∈ H}. Artinya untuk setiap subgrup K di 𝒦 terdapat subgrup H di ℋ yang memuat N sehingga
π*(H) = {π(h) | h ∈ H} = {hN | h ∈ H} = H/N = K.
Jadi terbukti untuk setiap subgrup di G/N akan berbentuk H/N untuk suatu subgrup H di G yang memuat N.
D. Gabungan poin (B) dan (C)
Dengan menggabungkan teorema korespondensi untuk subgrup normal dan penggunaan teorema korespondensi untuk mengetahui subgrup dari grup faktor, diperoleh:
Diketahui N ◁ G dan K/N ≤ G/N. Subgrup K/N merupakan subgrup normal di G/N jika dan hanya jika K adalah subgrup normal di G yang memuat N.
5. Penggunaan Teorema Utama Homomorfisma Grup
A. Keisomorfikan Grup Faktor atas Irisan dan Grup Faktor oleh Perkalian
Diberikan subgrup-subgrup H dan K di grup G dengan K adalah subgrup normal di G. Diperoleh
H/(H ∩ K) ≅ (HK)/K.
Bukti:
Pertama didefinisikan fungsi φ untuk setiap h ∈ H, dengan φ : H → (HK)/K, h ↦ hK.
Ambil sebarang elemen h₁,h₂ ∈ H, dan diperoleh
φ(h₁h₂) = h₁h₂K = (h₁K)(h₂K) = φ(h₁)φ(h₂).
Kemudian ambil sebarang elemen aK ∈ (HK)/K, artinya a = hk untuk suatu h ∈ H dan k ∈ K.
Jadi aK = hkK = (hK)(kK) = hK = φ(h).
Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa terdapat h ∈ H sehingga φ(h) = aK dan terbukti φ bersifat surjektif.
Secara alamiah dapat didefinisikan homomorfisma natural π dari grup H ke grup faktor H/(H ∩ K), dengan definisi π(h) = h(H ∩ K) untuk setiap h ∈ H. Kemudian akan dihitung kernel φ sebagai berikut:
Ker(φ) = {h ∈ H | φ(h) = K} = {h ∈ H | hK = K} = {h ∈ H | h ∈ K} = H ∩ K.
Hal ini berakibat H/(H ∩ K) = H/Ker(φ).
Dengan menerapkan Teorema Utama Homomorfisma Grup, terdapat homomorfisma grup η : H/(H ∩ K) → (HK)/K yang bersifat injektif. Karena sudah terbukti φ surjektif, disimpulkan Im(φ) = (HK)/K, dan lebih lanjut diperoleh isomorfisma berikut:
H/(H ∩ K) ≅ Im(φ) = (HK)/K.
B. Ketunggalan Isomorfisma dari Grup Faktor ke Range-nya
Diberikan homomorfisma grup φ dari grup G ke grup G' yang bersifat surjektif. Diberikan juga subgrup normal H di G dengan sifat Ker(φ) ⊆ H. Selanjutnya diketahui π : G → G/H dan π' : G' → G'/φ(H) masing-masing adalah homomorfisma natural. Terdapat dengan tunggal isomorfisma η : G/H → G'/φ(H) sehingga π'φ = ηπ.
Bukti:
Pertimbangkan adanya komposisi fungsi π'φ : G → G'/φ(H) yang merupakan epimorfisma karena π' dan φ masing-masing adalah epimorfisma. Kemudian akan dibuktikan bahwa H ⊆ Ker(π'φ). Untuk sebarang h ∈ H diperoleh
(π'φ)(h) = π'(φ(h)) = φ(h) + φ(H) = φ(H).
Jadi terbukti H ⊆ Ker(π'φ). Untuk bukti sebaliknya, ambil sebarang a ∈ Ker(π'φ), artinya
(π'φ)(a) = π'(φ(a)) = φ(H).
Akibatnya disimpulkan φ(a) ∈ Ker(π') = φ(H). Jadi terdapat b ∈ H sehingga φ(b) = φ(a) atau dengan kata lain
φ(b) = φ(a)
e' = φ(a)φ(b)⁻¹
e' = φ(ab⁻¹).
Terlihat bahwa ab⁻¹ ∈ Ker(φ) ⊆ H. Akibatnya a = (ab⁻¹)b ∈ H. Dengan demikian terbukti Ker(π'φ) ⊆ H.
Dengan menggunakan Teorema Utama Homomorfisma Grup maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dengan tunggal isomorfisma η : G/H → G'/φ(H) sehingga π'φ = ηπ.
C. Grup Faktor oleh Penormal atas Pemusat
Diberikan grup G dan subgrup H di G. Kemudian didefinisikan penormal H yaitu N(H) = {w ∈ G | wHw⁻¹ = H} dan pemusat H yaitu C(H) = {w ∈ G | whw⁻¹ = h}.
Akibatnya diperoleh N(H)/C(H) ≅ suatu subgrup di Aut(G).
Bukti:
Didefinisikan aturan berikut:
φ : N(H) → Aut(G)
u ↦ θᵤ|H,
yaitu θᵤ : G → G yang dibatasi pada H. Jelas φ merupakan fungsi, karena untuk setiap u, v ∈ N(H) jika u = v, maka θᵤ = θᵥ yang berakibat ketika dibatasi pada H diperoleh φ(u) = θᵤ|H = θᵥ|H = φ(v).
Selanjutnya ambil sebarang u, v ∈ N(H) dan perhatikan pengamatan berikut:
φ(uv) = θᵤᵥ|H = θᵤ|H ∘ θᵥ|H = φ(u) ∘ φ(v).
Ini berarti φ merupakan homomorfisma grup.
Selanjutnya dihitung kernel φ sebagai berikut:
Ker(φ) = {u ∈ G | φ(u) = iH} = {u ∈ G | θᵤ|H = iH} = {u ∈ G | θᵤ(w) = w, ∀w ∈ H}
= {u ∈ G | uwu⁻¹ = w, ∀w ∈ H} = {u ∈ G | uw = wu, ∀w ∈ H} = C(H).
Kemudian perhatikan bahwa Im(φ) adalah suatu subgrup di Aut(G) dan Ker(φ) = C(H). Sementara itu, karena C(H) adalah subgrup normal di N(H) diperoleh grup faktor N(H)/C(H). Dengan menggunakan Teorema Utama Homomorfisma Grup terbukti N(H)/C(H) = N(H)/Ker(φ) ≅ Im(φ) = suatu subgrup di Aut(G).
D. Keisomorfikan Grup Faktor Atas Pusat dengan Himpunan Otomorfisma Dalam
Jika G grup, maka G/Z(G) ≅ Inn(G).
Bukti:
Pada poin sebelumnya jika diambil H = G diperoleh N(H) = G, C(H) menjadi pusat G atau C(G) dan Im(φ) = {φ(a) | a ∈ G} = {θₐ | a ∈ G} = Inn(G). Jadi disimpulkan bahwa G/C(G) ≅ Inn(G).
Komentar
Posting Komentar