ANOVA-1 Faktor Sel Tak Sama

ANOVA Satu Faktor Sel Tak Sama didasarkan pada ukuran dari setiap sampel yang tidak harus sama.
Gambaran:

1. Tata Letak Data
dengan
N = n1 + n2 + ... + nk 
T = t1 + t2 + ... + tk 
𝑋¯ = T/N

2. Komputasi
➢ Jumlah Kuadrat Total
dengan derajat kebebasan N – 1.
➢ Jumlah Kuadrat Perlakuan
dengan derajat kebebasan k – 1.
RKP = JKP/(– 1)
➢ Jumlah Kuadrat Galat
dengan derajat kebebasan N – k.
RKG = JKG/(
– k)
➢ F hitung
F = RKP/RKG

3. Daerah Kritis
DK = {F | F > Fα; k − 1; N − k}
dengan Fα; k − 1; N − k adalah nilai F tabel dengan taraf signifikansi 𝛼 dan derajat kebebasan k − 1 (db pembilang, 𝑣1) dan N − k (db penyebut, 𝑣2)

4. Tabel ANOVA 1 Faktor Sel Tak Sama
SV: Sumber variansi
JK: Jumlah kuadrat
JKP: Jumlah kuadrat perlakuan
JKG: Jumlah kuadrat galat
JKT: Jumlah kuadrat total
db: Derajat kebebasan
RK: Rerata kuadrat, dirumuskan RK = JK/db
RKP: Rerata kuadrat perlakuan
RKG: Rerata kuadrat galat
k: Banyak kelompok
N: Total seluruh anggota

Contoh Soal
Diberikan daftar nilai siswa dari tiga macam metode pembelajaran

Tradisional

Jarak Jauh

Campuran

18

66

90

97

95

97

96

91

70

86

70

87

81

80

82

90

90

37

41

90

85

95

70

86

76

60

66

85

81

87

87

95

82

71

65

86

86

85

87

76

77

98

60

86

90

87

75

61

97

72

72

90

91

87

71

95

73

65

54

80

95

82

66

81

51

65

100

86

98

86

82

86

71

60

60

90

81

86

71

71

51

100

42

95

97

87

85

61

85

47

46

82

92

76

82

76

85

49

70

67

80

87

91

95

43

60

81

95

85

96

91

76

67

95

62

80

92

90

96

81

60

65

87

75

76

90

75

45

85

80

82

81

81

91

100

60

82

90

82

92

76

70

87

80

75

87

81

85

91

70

77

95

66

100

41

70

65

80

Tata letak data:
Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Statistik
H0: μ1 = μ2 = μ3 
H1: μi ≠ μj, (∃i ≠ j), dengan 1 ≤ i ≤ 3, 1 ≤ j ≤ 3
2. Taraf Signifikansi
α = 5% = 0,05
3. Statistik Uji
➢ Jumlah kuadrat total
➢ Jumlah kuadrat perlakuan
➢ Jumlah kuadrat galat
➢ Rerata kuadrat perlakuan
➢ Rerata kuadrat galat
➢ F hitung
jika disusun ke dalam tabel, menjadi:

SV

JK

db

RK

Fhit

Perlakuan

8826,651

2

4413,325

25,82865

Galat

26484,75

155

170,8693

Total

35311,4

157

4. Daerah Kritis
DK = {F | F > F0,05; 2; 155} = {F | F > 3,054385}
5. Keputusan Uji
F = 25,82865 > 3,054385 yang berarti F ∈ DK, sehingga H0 ditolak. Ini berarti H1 diterima yaitu terdapat paling sedikit dua rerata yang tidak sama.
6. Kesimpulan
Terdapat perbedaan pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar.

Perhatikan bahwa kesimpulan pengujian yang dilakukan menunjukkan terdapat perbedaan efek dari ketiga metode pembelajaran. Akan tetapi, sejauh pengujian ANOVA Satu Faktor Sel Tak Sama yang dilakukan belum dapat melihat diantara ketiga metode tersebut yang memberikan efek paling baik, yaitu nilai tertinggi.
Permasalahan tersebut merupakan suatu ‘catatan’ untuk ANOVA Satu Faktor Sel Tak Sama. Akibatnya untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu uji lanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

2024: Aritmatika Jilid XII

2025: ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)