Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Estimasi Interval: Perubahan Interval

Gambar
Ingat kembali prosedur estimasi interval: 1. Tentukan estimasi titik dari θ dan distribusinya 2. Tentukan besaran pivot, yaitu besaran yang memuat θ dan θ̂ sehingga distribusinya tidak tergantung pada θ; juga tentukan distribusi dari pivot 3. Misal pivotnya adalah Q, masukkan ke bentuk umum estimasi interval, yaitu P(a ≤ Q ≤ b) = 1 − α 4. Uraikan sehingga diperoleh bentuk P(c ≤ θ ≤ d) = 1 − α Terkadang dengan prosedur umum kita telah mendapatkan suatu estimasi interval, lalu ada keinginan untuk mengubah interval, ukuran sampel, taraf signifikansi/konfidensi. Untuk memperoleh hasil setelah perubahan, diperlukan manipulasi. Beberapa z α/2  untuk α tertentu: α z α/2 0,01 2,57583 0,02 2,32635 0,05 1,95996 0,10 1,64485 0,15 1,43953 0,20 1,28155 1. Misal X₁, X₂, ..., Xₙ merupakan sampel random dari VR X~N(μ, 16). A. Tent...

Estimasi Interval: Konsep Dasar dan Prosedur Umum

Gambar
1. Konsep Dasar dan Bentuk Umum Untuk menentukan estimasi interval dari θ, harus ditentukan dua nilai batas θₘᵢₙ dan θₘₐₓ sedemikian hingga P(θₘᵢₙ ≤ θ ≤ θₘₐₓ) = 1 − α dimana α adalah taraf signifikansi, sedangkan 1 − α adalah taraf konfidensi. Estimasi interval untuk θ dengan taraf signifikansi α adalah θₘᵢₙ ≤ θ ≤ θₘₐₓ. 2. Prosedur Umum A . Prosedur Umum Misal ingin ditentukan estimasi interval untuk θ, berikut prosedurnya secara umum: 1. Tentukan estimasi titik dari θ dan distribusinya 2. Tentukan besaran pivot, yaitu besaran yang memuat θ dan θ̂ sehingga distribusinya tidak tergantung pada θ; juga tentukan distribusi dari pivot 3. Misal pivotnya adalah Q, masukkan ke bentuk umum estimasi interval, yaitu P(a ≤ Q ≤ b) = 1 − α 4. Uraikan sehingga diperoleh bentuk P(c ≤ θ ≤ d) = 1 − α B . Margin of Error (E) Khusus untuk distribusi simetris, ada istilah margin of error (E), yang mana pada bentuk P(c ≤ θ ≤ d) = 1 − α margin of error di...

Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde 2 dengan Koefisien Konstan

Gambar
1. Persamaan Diferensial Linier Tingkat Lanjut Bentuk umum Perdif linier tingkat n adalah: dengan a₀(x) ≠ 0. Dalam notasi lain: a₀(x).y⁽ⁿ⁾ + a₁(x).y⁽ⁿ⁻¹⁾ + ... + aₙ₋₁(x).y' + aₙ(x).y = F(x) • Untuk kasus dimana F(x) = 0, Perdif ini disebut Perdif linier homogen tingkat n. Sebaliknya jika F(x) ≠ 0 maka Perdif ini disebut Perdif linier non-homogen tingkat n. • a₀(x),  a₁(x), ...,  aₙ ₋ ₁ (x),  aₙ(x), dan F(x) masing-masing merupakan fungsi dari x yang tidak bergantung pada y. Jika  a₀(x),  a₁(x), ...,  aₙ ₋ ₁ (x),  aₙ(x) semuanya merupakan konstanta, maka persamaannya disebut sebagai "Perdif linier tingkat n berkoefisien konstan". Sebaliknya, jika diantara  a₀(x),  a₁(x), ...,  aₙ ₋ ₁ (x),  aₙ(x) ada yang bukan konstanta, maka persamaannya disebut sebagai "Perdif linier tingkat n berkoefisien non-konstan". 2. Kombinasi Linier dan Kebebasan Linier Fungsi A . Kombinasi Linier Fungsi Diberikan fungsi-fungsi f ₁, f ₂, ..., f ₘ dan ko...